REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR—-Rencana pembangunan jalur khusus sepeda di beberapa ruas jalan Kota Bogor akan mulai dikerjakan akhir April 2021. Rencana ktu berkaitan dengan meningkatnya jumlah pesepeda yang datang ke Kota Bogor selama pandemi Covid-19.
Hal itu dijelskan Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor, Rudi Mashudi, setelah menggelar pertemuan dan pengecekan lapangan dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Rudi mengatakan, rencana pembangunan jalur khusus sepeda ini akan dimulai dari titik Plaza Jambu Dua di Kecamatan Bogor Utara, hingga ke Terminal Baranangsiang di Kecamatan Bogor Timur. Rencananya, jalur tersebut akan dikerjakan oleh pihak BPTJ.
"Kemudian, jalur khusus sepeda itu menyambung hingga Lippo Ekalokasari di Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. Akan dibuat tahun ini, kemungkinan April pembangunanya,” kata Rudi, Rabu (14/4).
Sehingga, dengan dibuatnya jalur sepeda ini, nantinya para pesepeda tidak hanya berputar di jalur sistem satu arah (SSA) atau di sekitaran Kebun Raya Bogor saja. Sebab, sejauh ini jalur khusus sepeda di Kota Bogor hanya ada di Jalur SSA atau di Jalan Ahmad Yani saja.
Selain itu, sambung Rudi, ke depannya ada dua program yang saling terintegrasi. Yakni antara rencana Kementerian PUPR yang membangun trotoar dengan BPTJ yang berencana membangun jalur sepeda di Kota Bogor.
"Kedepan, ada dua program yang saling terintegrasi antara rencana Kementerian PUPR yang membangun trotoar dengan BPTJ yang berencana membangun jalur sepeda di Kota Bogor. Sedangkan, Pemkot Bogor di tahun ini telah menyiapkan alokasi anggaran untuk menyambungkan ruas jalan Ahmad Yani, menyambung ke Jalan Sudirman, hingga ruas Jalan Otista," jelasnya.
Lebih lanjut, Rudi menuturkan, setiap jalur sepeda akan memakan 1,2 meter badan jalan. Namun, jalan tersebut nantinya masih dapat digunakan pengendara roda dua maupun roda empat, ketika tidak ada pesepeda di jalur tersebut.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menjadikan prioritas kegiatan tersebut untuk segera dibangun di Kota Bogor. Rudi mengatakan, tidak lain tujuannya agar para pesepeda bisa aman dan nyaman saat berada di Kota Bogor.
“Buat keselamatan, coba lihat Sabtu dan Minggu, pesepeda yang masuk ke Kota Bogor tinggi, terutama arah dari Jakarta, Depok, dan Cibinong. Kita upayakan keamanan dan keselamatan, apalagi kan jadi lifestyle, bagaiman keamanan pejalan kaki, dan sepeda, mereka akan lakukan studi di jalan nasional,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Eko Prabowo menambahkan, BPTJ masih menghitung volume terkait dengan panjang ruas jalur sepeda. Mulai dari titik Simpang Warung Jambu, hingga Tugu Kujang.“Titiknya adalah dari Simpang Warung Jambu sampai dengan Tugu Kujang,” kata Eko.
Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto juga turut memberi perhatian kuusus mengenai meningkatnya jumlah pesepeda di Kota Bogor selama pandemi Covid-19. Menurutnya, para pesepeda yang datang ke Kota Bogor ingin merasakan suasana olahraga yang berbeda dari Ibukota. Bima Arya mengaku mendapatkan masukan dari rekan-rekannya untuk menambah jalur sepeda di Kota Bogor. Untuk itu, dia menginstruksikan dinas terkait, seperti Dishub dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor untuk membuat jalur sepeda baru.
"Saya dapat masukan dari teman teman di Jakarta yang sangat menikmati gowes di Bogor dan berharap agar lebih banyak lagi jalur sepedanya. Karena kekuatan kita itu, jasa dan pariwisata," tuturnya.
Ada beberapa jalan yang sempat ditunjuk Bima Arya menjadi jalur khusus sepeda di Kota Bogor. Antara lain, Jalan Sudirman, Jalan Pemuda dan Jalan Ahmad Yani.