REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Senior Portfolio Manager, Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Samuel Kesuma menilai imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS) masih berpotensi naik. Namun, pergerakannya relatif terbatas.
"Ke depannya imbal hasil obligasi AS masih dapat bergerak naik seiring dengan ekonomi AS yang membaik. Namun kami memandang kenaikannya akan lebih terbatas dan gradual," ujar Samuel melalui keterangan di Jakarta, Rabu (14/4).
Terbatasnya kenaikan imbal hasil obligasi AS, lanjut Samuel, dipengaruhi sejumlah faktor. Salah satunya yaitu wacana kenaikan pajak yang akan diajukan Pemerintahan Presiden Joe Biden.
Faktor berikutnya yaitu laju pemulihan yang cenderung lebih lambat dari ekspektasi seiring dengan risiko gelombang ketiga Covid-19 di beberapa kawasan. Terakhir adalah potensi meningkatnya pembelian obligasi AS oleh investor global seiring dengan imbal hasilnya yang telah naik ke level atraktif.