Rabu 14 Apr 2021 17:51 WIB

Polda Jabar Siapkan 120 Titik Penyekatan Antisipasi Mudik

Ada 11 titik di antaranya berbatasan dengan provinsi DKI dan Jateng.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Kapolda Jabar, Irjen Pol Ahmad Dofiri memimpin Apel Operasi Keselamatan Lodaya 2021
Foto: dok. Humas Polda Jabar
Kapolda Jabar, Irjen Pol Ahmad Dofiri memimpin Apel Operasi Keselamatan Lodaya 2021

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polda Jabar sudah melakukan berbagai persiapan untuk mengangisipasi masyarakat yang nekad mudik. Menurut Kapolda Jabar, Irjen Ahmad Dofiri, pihaknya sudah menyiapkan 120 titik penyekatan. Dari jumlah itu, 11 titik di antaranya berbatasan dengan provinsi DKI dan Jateng. 

Ahmad Dofiri menyontohkan, penyekatan di Karawang dengan wilayah hukum Bekasi akan lebih ketat karena masuk area perbatasan. Sedangkan yang ada di dalam aglomerasi misalnya Bandung Raya, tetap dilakukan pengawasan termasuk di daerah wisata seperti di puncak.

Baca Juga

Menurutnya, proses sosialisasi larangan mudik sudah dimulai seiring dengan berjalannya operasi keselamatan yang dimulai pada 12 sampai 25 April. “Selain protokol kesehatan, yang tadi sosialisasi mulai dari sekarang tentang adanya larangan mudik lebaran,” ujar Ahmad Dofiri di Gedung Sate, Rabu (14/4).

Saat ditanya antisipasi kalau adanya masyarakat yang lolos untuk mudik, Ahmad Dofiri mengatakan, aparat pemerintah di tingkat RT hingga RW bisa langsung mendata untuk dilakukan isolasi hingga tracing jika ada kasus Covid-19 baru.

“Kami sih berharap, masyarakat juga timbul kesadaran pribadi sementara untuk menahan diri dulu untuk tidak melaksanakan mudik lebaran tahun ini. Mereka yang coba mudik akan diputar balik,” paparnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta masyarakat menerima libur lebaran yang dipersingkat oleh pemerintah pusat. Di sisi lain, ia sudah berkoordinasi dengan Polda Jabar melakukan penyekatan mengantisipasi adanya pemudik.

Ridwan kamil pun mendukung keputusan pemerintah pusat yang memperpendek waktu liburan lebaran. Karena, jika terlalu panjang, maka potensi penambahan kasus Covid-19 sangat tinggi.

Kan saya sudah bilang, tahun 2021, belum tahun diumumkan pandemi berakhir. Jadi kalau lebaran liburnya hanya dua hari, mental kita jangan menggunakan mental sebelum (pandemi) Covid-19,” kata Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

"Dua hari kita langsung kerja lagi, jadi ga ada rebahan-rebahan, liburan yang sifatnya panjang. Itu karena posisi kita tidak dalam kondisi itu,” imbuhnya.

Emil pun meminta jajaran kepolisian segera menyiapkan penyekatan hingga dan melakukan razi kendaraan sekaligus menyosialisasikan larangan mudik. Pelaksanaannya, ia minta sudah dimulai jauh sebelum mendekati lebaran.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement