REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Budi daya ikan merupakan salah satu sektor yang akan digarap dalam program Petani Milenial di Jawa Barat (Jabar). Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jabar sudah menyeleksi ratusan pendaftar untuk menjadi pembudi daya ikan milenial (PIM).
Berdasarkan hasil seleksi, menurut Kepala DKP Jabar Hermansyah, terpilih 82 PIM. Mereka dinyatakan sesuai persyaratan, yaitu berusia antara 19-39 tahun, lulusan SMK perikanan atau mengenal inovasi teknologi bidang perikanan, serta memiliki pengalaman sebagai pembudi daya ikan atau generasi keturunan pembudi daya ikan.
Hermansyah mengatakan, ada sejumlah komoditas yang akan dibudidayakan oleh PIM, yakni lele dan nila. Selain itu, kata dia, komoditas udang. Budi daya akan dilakukan di lahan sendiri atau lahan yang disiapkan DKP. Menurut dia, 44 PIM sudah memiliki lahan sendiri. Sementara sisanya tidak memiliki lahan. Bagi yang tidak memiliki lahan sendiri ini, DKP sudah menyiapkannya.
Menurut Hermansyarah, PIM yang memiliki lahan sendiri akan mendapat suntikan dana Rp 50 juta per orang. Modal itu bersumber dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank BJB. Bagi PIM lele, modal bakal digunakan untuk tiga kolam bioflok berdiameter empat meter, serta pengadaan sekitar 20 ribu benih. Sedangkan bagi PIM nila, modal akan dimanfaatkan untuk pembuatan lima kolam bioflok berdiamater 4 meter, serta pengadaan 10 ribu benih.
Hermansyah mengatakan, metode kolam bioflok dipilih karena bisa meminimalisasi pakan yang harus disediakan. Bagi PIM yang tidak memiliki lahan, kata dia, sudah disiapkan lahan, antara lain di Cijengkol, Kabupaten Subang, untuk budi daya ikan lele, serta di Ciherang, Kabupaten Cianjur, untuk budi daya ikan nila. “Mereka akan diberikan masing-masing empat sampai enam bioflok,” kata dia di Bandung, Rabu (14/4).
Jika budi daya lele berhasil, menurut Hermansyah, PIM diproyeksikan mendapatkan laba mencapai sekitar Rp 5,62 juta per bulan. Ia mengatakan, lele ini bisa dipanen setiap dua bulan sekali. “Dalam setiap panen, dari jumlah benih itu setiap petani akan memperoleh laba Rp 11,258 juta,” ujarnya.