Rabu 14 Apr 2021 20:25 WIB

Aparat Buru Penembak Pengendara Ojek di Kabupaten Puncak

Pengendara ojek itu tewas ditembak oleh separatis Papua.

Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Aparat TNI dan Polri mengejar pelaku penembakan pengojek di Kampung Eromaga, Kabupaten Puncak yang terjadi pada Rabu pukul 12.00 WIT. Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Pol Iqbal Al Qudusy ketika dihubungi via telepon kepada Antara di Jayapura, Rabu sore, menyebut nama korban bernama Udin (41) tinggal di kompleks Pasar Ilaga, rumah Haji Umar.

Dari hasil identifikasi dan informasi warga di tempat kejadian perkara (TKP), kata Kombes Pol Iqbal, korban ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB). Setelah menerima informasi adanya penembakan terhadap pengojek itu, pada pukul 13.59 WIT sebanyak 50 personel gabungan TNI/Polri bergeser menuju TKP.

Baca Juga

Setibanya di TKP Pukul 14.19 WIT, tim melakukan pengamanan TKP, sementara tim medis mengevakuasi korban ke ambulans, kemudian pada pukul 14.35 WIT membawanya ke Puskesmas Ilaga untuk melakukan visum sekaligus identifikasi identitas korban.

Dari hasil visum, lanjut dia, menunjukkan bahwa korban meninggal dunia karena mengalami luka tembak di bagian samping kanan kepala tembus pipi kanan dan luka tembak bagian dada kanan tembus pinggang sebelah kiri."Dari kesaksian warga sekitar, diketahui yang melakukan penembakan terhadap tukang ojek di Ilaga ini adalahKKB Numbuk Telenggen," kata Iqbal.

Polri segera melakukan penyelidikan dengan menggali fakta informasi di sekitar TKPguna mengungkap kasus penembakan ini."TNI/Polri tidak tinggal diam. Kami akan mengejar pelaku penembakan. Info dan update selanjutnya akan disampaikan oleh aparatur berwenang," kataKasatgas Humas Nemangkawi Kombes Iqbal Al Qudusy.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement