REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, kelompok lanjut usia (lansia) menjadi yang paling rawan jika terjadi 'kebocoran' mudik. Apalagi, kata dia, vaksinasi terhadap lansia di Jabar saat ini capaiannya masih rendah.
"Kalau terjadi kebocoran mudik, itu lansia-lansia di kampung yang paling rawan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai Rapat Komite Penanganan Covid-19 Jabar di Gedung Sate, Rabu (14/4).
Dia meminta pada masyarakat agar lansia dibawa dan dibimbing untuk vaksinasi. Oleh karena itu, menurut Emil, program vaksinasi ini pihaknya menggeserkan prioritas. Yakni, dengan memaksimalkan vaksinasi terhadap kelompok lansia.
"Saya titip diutamakan lansia yang punya anak-anak yang merantau. Karena pemudik yang merantau itu yang punya potensi besar (menularkan)," katanya.
Emil melaporkan, perkembangan kasus Covid-19 di Jabar masih stabil. Yakni, Jabar masih berada di zona yang turun, tidak ada lagi zona merah di Jawa Barat.
"Mudah-mudahan seterusnya seperti itu. Kita fokus ke level RT, mikro, saya laporkan, hasil asesmen nasional tanggal 11 April tentang produktivitas kinerja dari tim PPKM mikro di Indonesia, Jabar ini ranking 1," paparnya.
Hal itu, kata dia, menandakan semua tim bekerja dengan maksimal. Kedua, Provinsi Bali, dan ketiga Yogyakarta. "Jadi Jawa Barat paling rajin bekerjanya lah. Ada 12 indikator produktivitasnya," katanya.
Kedua belas indikator itu, menurut Emil, di antaranya, paling rajin edukasi, sosialisasi, pembagian masker, penegakan disiplin, pengawasan keluar masuk wilayah, penyemprotan disinfektan, pemasangan spanduk imbauan, pembubaran kerumunan, penutupan tempat ibadah yang melanggar, pembatasan jam malam, peneguran kerumunan, tracing dan lain-lain.
"Jadi saya titip pesan lewat media, kepada para aparat di desa, RT, RW, Babinkamtibmas, Satpol PP, semuanya kinerja terproduktif ini yang diapresiasi pusat, mohon diperrtahankan," paparnya.
Selain itu, kata dia, tingkat keterisian rumah sakit (RS) turun lagi di angka 45 persen. Namun, kata dia, untuk ekonomi, daya beli masyarakat masih rendah. Orang masih ragu untuk melakukan belanja. Oleh karena itu, akan di dorong dengan program belanja UMKM terus diupayakan dengan tagline, belanja adalah bela negara.
Kemudian dari ekonomi makro, kata dia, ekspor Jabar meningkat dari bulan Januari, dibandingkan Februari. Bahkan, Jabar masih ranking satu yang mengekspor selama 2021. Kedua Jatim, dan ketiga Provinsi Riau.
Kemudian tingkat hunian hotel di Jawa Barat, kata dia, saat ini naik. Hal itu menandakan pergerakan orang untuk menggunakan hotel naik. "Dari 26 persen di Januari naik ke 33 persen. Mudah-mudahan dengan disiplin kita akan menjaga ekonomi kita secara maksimal," katanya.