REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, akan meningkatkan promosi pariwisata di wilayahnya demi memulihkan perekonomian akibat pandemi COVID-19.
"Dalam rangka pemulihan ekonomi, pariwisata menjadi sektor andalan," kata Komite Percepatan Pembangunan Strategis Kabupaten Bogor, Saepudin Muhtar usai rapat bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor di Cigombong, Bogor, Selasa (14/4).
Menurutnya, kini Pemkab Bogor bersama stakeholder pariwisata tengah melakukan promosi wisata secara digital, karena lebih efektif di tengah pandemi. Salah satu promosi secara digital yang dilakukan oleh Pemkab Bogor yaitu menggelar lomba video yang menayangkan lokasi-lokasi pariwisata Kabupaten Bogor.
Gus Udin sapaan Saepudin menyebutkan selain promosi, Pemkab Bogor memiliki sejumlah kendala dalam memajukan pariwisata, seperti lemahnya branding, lemahnya manajemen, rendahnya infrastruktur, transportasi publik kurang mendukung, dan maraknya pungli.
Sementara itu Bupati Bogor Ade Yasin menyebutkan pandemi COVID-19 berdampak pada bertambahnya jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bogor yang diperkirakan mencapai 2,6 persen."Angka kemiskinan meningkat, prediksi presentase penduduk miskin Kabupaten Bogor tahun 2020 sebesar 9,26 persen, meningkat 2,6 persen dari tahun 2019 sebesar 6,66 persen," ungkapnya.
Selain meningkatnya angka kemiskinan, Pemkab Bogor juga memiliki sejumlah tantangan lain dalam melakukan pemulihan ekonomi. Beberapa di antaranya yaitu laju pertumbuhan ekonomi yang diprediksi menurun.
Kemudian, meningkatnya angka pengangguran di tahun 2020 yang diprediksi mencapai 12,97 persen, meningkat 3,91 persen dari tahun 2019 yang hanya 9,06 persen.