REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zlatan Ibrahimovic terus menimbulkan masalah. Di tengah pembicaraan perpanjangan kontraknya semusim lagi di AC Milan, Ibra berisiko mendapatkan denda dengan jumlah besar atau bahkan dilarang merumput lagi oleh FIFA dan UEFA. Penyebabnya, perusahaannya memiliki 10 persen saham sebuah agensi taruhan.
Menurut aturan FIFA dan UEFA, pemain dilarang memiliki kepentingan finansial di perusahaan taruhan. Namun laporan Aftonbladet, dikutip Football Italia, Rabu (14/4), menyebutkan perusahaan saham gabungan Ibrahimovic, Unknown AB, memiliki 10 persen kepemilikan dari agen taruhan Bethard.com. Ini dapat membuat Ibra dikenai denda atau skors.
CEO Bethard Erik Skarp telah mengonfirmasi Sportbladet bahwa striker tersebut masih memiliki porsi saham di Gameday Group PLC, pemegang saham tunggal Bethard.
Aturan UEFA dan FIFA berlaku untuk semua kompetisi, mulai dari kualifikasi Piala Dunia, yang dimainkan oleh Ibrahimovic bersama timnas Swedia, hingga Liga Europa yang dimainkan oleh Milan.
Pemain berusia 39 tahun itu bisa menerima denda 100 juta euro atau diskors dari aktivitas yang terkait dengan sepak bola selama maksimal tiga tahun, menurut laporan tersebut.
"Kami belum membicarakannya dengan Zlatan. Saya tidak memikirkan kemungkinan sanksi, tapi saya ingin sedikit lebih banyak kejelasan dari FIFA mengenai peraturannya karena ada ambiguitas dalam cara menafsirkannya," kata Sekretaris Jenderal Federasi Sepak Bola Swedia Hakan Sjostrand kepada Sportbladet.