Petugas Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengambil sampel makanan dan minuman dari pedagang pasar takjil untuk dilakukan uji laboratorium di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (14/4/2021). Pemeriksaan makanan dan minuman takjil tersebut guna memastikan keamanan takjil yang dikonsumsi warga saat bulan Ramadhan. (FOTO : ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)
Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Gorontalo, Agus Yudi Prayudana (kanan) membeli takjil pada kegiatan pengawasan makanan dan minuman, di Kota Gorontalo, Gorontalo, Rabu (14/4/2021). BPOM Gorontalo bersama Dinas Kesehatan, Dinas Pangan dan Dinas Perindustrian Perdagangan melakukan uji sampel untuk memastikan takjil yang dijual tidak mengandung bahan berbahaya dan layak konsumsi. (FOTO : ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)
Dua petugas Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan uji laboratorium makanan dan minuman dari pedagang takjil di Kota Gorontalo, Gorontalo, Rabu (14/4/2021). BPOM Gorontalo bersama Dinas Kesehatan, Dinas Pangan dan Dinas Perindustrian Perdagangan melakukan uji sampel untuk memastikan takjil yang dijual tidak mengandung bahan berbahaya dan layak konsumsi. (FOTO : ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)
Petugas Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan uji laboratorium sampel makanan dan minuman dari pedagang pasar takjil di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (14/4/2021). Pemeriksaan makanan dan minuman takjil tersebut guna memastikan keamanan takjil yang dikonsumsi warga saat bulan Ramadhan. (FOTO : ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memeriksa di Kota Makassar dan Gorontalo aktif memeriksa keamanan makanan takjil yang beredar di masyarakat. Tingginya tingkat konsumsi makanan oleh warga pada bulan Ramadhan rentan oleh penggunaan bahan makanan yang tidak berbahaya dan layak konsumsi.
sumber : Antara Foto
Advertisement