REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepala daerah agar tak tergesa-gesa membuka berbagai sektor kegiatan masyarakat meskipun angka kasus Covid-19 mulai menurun. Ia pun mengingatkan, kepala daerah agar berhati-hati dalam memutuskan kebijakan pembukaan sektor ini.
Pembukaan sektor di tengah pandemi ini, lanjutnya, harus dilakukan satu per satu sehingga perekonomian dan penyebaran kasus dapat dikendalikan dengan baik. Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada peserta rapat koordinasi kepala daerah tahun 2021.
"Hati-hati dengan itu. Jangan sampai karena kasusnya sudah turun kemudian tergesa-gesa untuk membuka sektor-sektor yang ada. Lakukan itu tetapi per sektor. Hati-hati per sektor, hati-hati per sektor, hati-hati per sektor," ujarnya.
Presiden mencontohkan terdapat negara yang tergesa-gesa membuka berbagai sektor kegiatan setelah angka kasus menurun drastis pada Januari lalu. Namun, setelah kegiatan kembali dibuka justru menyebabkan angka kasus Covid-19 kembali meroket.
Pada Januari, kasus aktif harian di Indonesia pernah berada di angka 14 ribu hingga 15 ribu kasus. Namun, angka ini berhasil dikendalikan sehingga akhir-akhir ini penambahan angka kasus harian nasional hanya sekitar 5 ribu kasus.
Jokowi menegaskan, saat ini pemerintah masih fokus untuk mempercepat pemulihan kesehatan dan ekonomi. Karena itu, ia meminta kepala daerah agar berhati-hati mengelola dua sektor tersebut dengan mengendalikan gas dan rem.
"Jangan sampai terlalu mendahulukan ekonomi kemudian tidak memperhatikan penyebaran Covid yang terjadi kenaikan kasus Covid meningkat, ekonominya justru menjadi pertumbuhannya tertekan turun," ujarnya.
Pencegahan penyebaran Covid-19, ucapnya, harus menjadi prioritas utama. Selain itu, penanganan pasien Covid-19 juga harus dilakukan secara konsisten.
Karena itu, Presiden mengarahkan agar kebijakan PPKM mikro dapat dilakukan di berbagai daerah sehingga dapat menemukan berbagai kasus baru dan melakukan langkah penanganan serta pencegahan penyebaran. Tak hanya itu, ia juga mengingatkan, agar sosialisasi penegakan prokes terus dilakukan.
Begitu pula dengan stok obat-obatan untuk pasien Covid-19. Ia meminta, agar obat-obatan tersebut terus dicek pasokannya. Kemudian terkait program vaksinasi, Jokowi mengingatkan agar target sasaran penerima harus jelas. Yakni tenaga kesehatan, pelayan publik, lansia, dan juga di lokasi-lokasi dengan interaksi masyarakat yang tinggi.
"Dengan cara ini kita harapkan pemulihan kesehatan bisa segera kita capai," kata dia.
Presiden menargetkan, sebanyak 70 juta penduduk telah divaksinasi pada Juli nanti. Sehingga angka kasus Covid-19 dapat semakin menurun setelah target tersebut tercapai.