REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para pemimpin badan intelijen Amerika Serikat (AS) bersaksi di sidang publik untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun untuk membahas "Ancaman Seluruh Dunia" terhadap negara, pada Rabu (14/4). Direktur Intelijen Nasional Avril Haines mengatakan kepada Komite Intelijen Senat bahwa China adalah prioritas ancaman yang tak tertandingi.
"Mengingat China adalah prioritas yang tak tertandingi bagi komunitas intelijen, saya akan mulai dengan menyoroti aspek-aspek tertentu dari ancaman dari Beijing," kata Haines.
Haines menggambarkan China merupakan pesaing dekat yang menantang AS di berbagai area. China telah melakukan agresi regional dan memiliki kemampuan dunia maya yang sangat mumpuni.
Direktur Biro Investigasi Federal Christopher Wray mengatakan, pihaknya harus membuka penyelidikan baru yang terkait dengan China setiap 10 jam.
Baca juga : Epidemiolog: Vaksin Nusantara Hanya untuk Orang Berduit