REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Uni Emirat Arab (UEA) diperkirakan akan melihat hujan yang telah lama ditunggu-tunggu di Ramadhan ini. Musim dingin adalah salah satu momen terkering dalam beberapa tahun terakhir dengan curah hujan di bawah rata-rata.
Kondisi kering ini mendorong Presiden Sheikh Khalifa mengimbau masyarakat berdoa agar lebih banyak hujan terjadi di Desember. Pola cuaca yang bertekanan tinggi menjaga cuaca tetap teduh di musim dingin ini. Kondisi ini mencegah terjadinya hujan, tetapi sering membawa kabut.
Dilansir di The National News, Kamis (15/4), Pusat Meteorologi Nasional (NCM) UEA menyebut kondisi ini akan tergantikan oleh cuaca bertekanan rendah pada paruh kedua bulan ini. Bahkan, jika hujan akhirnya tiba, diperkirakan akan terjadi kurang dari rata-rata curah hujan per tahun.
"Selama periode ini, tekanan tinggi Siberia secara bertahap melemah dan menurun, terutama di paruh kedua," kata lembaga tersebut.
UEA dipengaruhi oleh perpanjangan kondisi tekanan rendah. Cuaca bertekanan rendah yang memanjang dari barat atau timur, bila disertai dengan udara bagian atas bertekanan rendah, maka di beberapa area akan kemungkinan hujan. Adapun rata-rata curah hujan di UEA kurang dari 100 mm setahun.
Tapi hujan deras sesekali bisa dirasakan. NCM menyebut curah hujan tertinggi yang tercatat dalam satu hari selama periode tahun-tahun sebelumnya adalah 153,6 mm di atas Rezeen pada 17 April 2003.
“Jumlah curah hujan di bulan ini diperkirakan kurang dari rata-rata keseluruhan,” lanjutnya.
Ramadhan yang tahun ini berlangsung di musim semi, akan relatif panas di kota-kota besar di pesisir, serta sedikit lebih panas di pedalaman.Suhu tertinggi akan berkisar antara 33 derajat Celsius dan 41 derajat Celsius, tetapi kadang-kadang bisa mencapai hingga 48 derajat Celsius di beberapa daerah pedalaman.
Kelembaban yang telah meninggi dalam beberapa bulan terakhir, akan turun sedikit selama periode tersebut. Meski demikian, kabut kemungkinan besar terjadi di beberapa bagian untuk waktu terbatas.
Kelembaban relatif maksimum akan berkisar dari 60 hingga 75 persen dalam semalam dan di pagi hari. Kondisi ini akan jauh lebih rendah pada siang hari, antara 15 hingga 28 persen.
Angin kadang-kadang akan sangat kencang, meniup debu dan pasir. Siang hari secara bertahap akan meningkat selama sebulan, memperpanjang periode puasa dari 14 jam 2 menit di awal menjadi 14 jam dan 44 menit di akhir.