Kamis 15 Apr 2021 09:54 WIB

Studi: Yoghurt Bantu Lawan Infeksi Covid-19

Yoghurt disebut bisa melawan badai sitokin yang diinduksi Covid-19.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Yoghurt disebut bisa melawan badai sitokin yang diinduksi Covid-19.
Foto: Flickr
Yoghurt disebut bisa melawan badai sitokin yang diinduksi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yoghurt adalah salah satu makanan sehat yang banyak digemari. Baru-baru ini sebuah studi menemukan bahwa molekul probiotik dalam yogurt bisa membantu melawan penyakit inflamasi termasuk usus dan badai sitokin yang diinduksi Covid-19.

"Campuran mikroorganisme yang difermentasi dengan susu probiotik (misalnya, kefir, yogurt) dianggap dan diakui berkontribusi pada kesehatan manusia, dan mungkin mampu melindungi dari infeksi bakteri," tulis para peneliti dari Universitas Ben Gurion di Negev.

Baca Juga

Probiotik adalah bakteri hidup dan ragi yang berkontribusi pada kesehatan pencernaan. Selain suplemen, yogurt secara luas dianggap sebagai sumber probiotik terbaik khususnya kefir. Kefir adalah sejenis yogurt fermentasi yang dibuat dengan menginokulasi susu dengan campuran mikroorganisme.

“Koeksistensi dan simbiosis mikroorganisme probiotik kemungkinan dipertahankan melalui jalur biologis yang kompleks, metabolit yang disekresikan oleh mikroorganisme yang memediasi komunikasi antar sel, dan mekanisme biokimia lain yang belum diketahui,” lanjut penulis seperti dilansir dari laman The Ladders pada Kamis (15/4).

Setelah mengisolasi molekul bakteri yang ditemukan di kefir yang diduga memiliki sifat anti-inflamasi, para peneliti memasukkannya ke model tikus yang sakit. Molekul-molekul ini tidak hanya secara efektif mengobati tikus yang terkena "badai sitokin" yang mematikan, tetapi juga berhasil memulihkan respons imun ke tingkat yang sehat.

"Hasil ini penting karena ini adalah demonstrasi pertama bahwa virulensi bakteri patogen manusia dapat dikurangi oleh molekul yang disekresikan dalam produk susu probiotik, seperti yogurt atau kefir," Profesor Daz Jelinek, yang merupakan salah satu penulis dari penelitian tersebut.

Faktanya, lanjut Prof Jelinek, penelitian ini untuk pertama kalinya menerangi mekanisme dimana susu fermentasi probiotik dapat melindungi dari infeksi patogen dan membantu sistem kekebalan. Merujuk hasil yang menjanjikan pada model hewan, ia berharap dapat memberikan kandidat obat ini kepada manusia. Misalnya kepada pasien yang mengalami badai sitokin akibat infeksi COVID-19, atau orang yang menderita patologi radang usus akut, seperti penyakit Crohn.

Tak hanya itu, rutin mengonsumsi yogurt juga memberikan segudang manfaat. Misalnya mengurangi risiko eksim pada kulit, mencegah alergi dan pilek, menjaga kesehatan mulut, melindungi dari penyakit radang usus (IBD) hingga infeksi diare.

Menanggapi studi tersebut, Josh Peleg selaku CEO BGN Technologies mengatakan penelitian tersebut membawa terobosan baru yang mengarah pada pembentukan perusahaan biofarma untuk pengembangan lebih lanjut. 

"Evaluasi klinis dari teknologi baru yang menarik ini yang berpotensi merevolusi pengobatan infeksi bakteri serta kondisi peradangan," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement