Kamis 15 Apr 2021 13:32 WIB

Arkeolog Temukan Situs Ritual Kuno Berusia 3.200 Tahun

Arkeolog menemukan bangunan kuno dengan lukisan dewa laba-laba di Peru.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Dwi Murdaningsih
Para Arkeolog menemukan sebuah bangunan upacara kuno yang dibangun ribuan tahun yang lalu di wilayah La Libertad di barat laut Peru, Amerika Selatan.
Foto: Agencia Peruana de Noticias Andina/Photo by L
Para Arkeolog menemukan sebuah bangunan upacara kuno yang dibangun ribuan tahun yang lalu di wilayah La Libertad di barat laut Peru, Amerika Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para Arkeolog menemukan sebuah bangunan upacara kuno yang dibangun ribuan tahun yang lalu di wilayah La Libertad di barat laut Peru, Amerika Selatan. Bangunan ini didekorasi dengan lukisan dewa laba-laba memegang pisau.

"Lukisan tersebut berusia sekitar 3.200 tahun dan kemungkinan memiliki makna ritual. Sosok dalam lukisan dinding adalah makhluk zoomorfik bergaya dewa hibrida manusia-hewan yang bisa menjadi bagian laba-laba, yang merupakan hewan penting dalam budaya tersebut," kata Direktur Investigasi Arkeologi Regulo Franco Jordan dikutip dari livescience, Kamis (15/4).

Baca Juga

Dia mengatakan dinding yang menahan mural dewa laba-laba menghadap sungai yang membelah Lembah Viru. Menurut dia, temuan ini kemungkinan berarti bahwa dewa tersebut memiliki hubungan dengan air dan upacara sakral mungkin dilakukan di kuil selama musim hujan antara Januari dan Maret, ketika permukaan air di sungai akan paling tinggi.

Budaya berlaku di sepanjang pantai utara Peru dari sekitar 1250 SM hingga 1 M. Masyarakat Pribumi membuat kuil pertama yang diketahui di kawasan itu selama waktu itu. Menurutnya, sebuah museum milik pribadi di Lima yang memamerkan seni pra-Kolombia, dewa laba-laba sering ditampilkan di piring dan cangkir tembikar dan dikaitkan dengan kesuburan.

Sekitar 60 persen candi dihancurkan oleh konstruksi petani.  yang tersisa hanyalah sebuah bangunan kecil berukuran tinggi sekitar 16 kaki (5 meter) dan lebar 49 kaki (15 meter) untuk melindungi lukisan tersebut.

Terkait temuan ini, ia sudah memberi tahukan kepada Kementerian Kebudayaan Peru di La Libertad. Dia meminta agar pemerintah melakukan "intervensi darurat" untuk membatasi akses ke situs tersebut hingga pembatasan virus corona saat ini dicabut.

"Situs itu telah terdaftar dan penemuan itu akan ditutup-tutupi sampai pandemi selesai dan dapat diselidiki dengan baik," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement