REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Planet Uranus ternyata memiliki bau yang menyengat. Sebuah studi menunjukkan ada sejumlah benda di Uranus yang memiliki bau tidak sedap, salah satunya seperti aroma telur busuk.
Menurut penelitian yang dilakukan, awan di atmosfer planet ini sebagian besar terdiri dari hidrogen sulfida, molekul yang membuat telur busuk menjadi sangat bau.
“Jika ada manusia yang datang melalui awan Uranus, mereka akan bertemu dengan kondisi yang sangat tidak menyenangkan, bahkan mengerikan,” ujar pemimpin penulis studi, Patrick Irwin dari Universitas Oxford, Inggris, dilansir Space, Kamis (15/4).
Studi tentang Uranus ini bukanlah studi baru. Studi tentang aroma Uranus telah dipublikasikan di jurnal Nature Astronomy pada 2018 lalu.
Para peneliti telah lama bertanya-tanya mengenai komposisi awan di Uranus. Secara khusus, pertanyaan mengenai apakah awan di ketinggian langit planet itu didominasi oleh as amonia seperti Jupiter dan Saturnus, atau justru oleh es hidrogen sulfida.
Jawabannya masih sulit untuk dipahami, karena keterbatasan pengamatan detail yang diperlukan, di mana lokasi Uranus yang sangat jauh. Berbeda dengan Jupiter dan Saturnus yang berada lebih dekat dengan Bumi.
Selama ini, Uranus hanya pernah dikunjungi sekali oleh pesawat ruang angkasa Voyager 2 milik Badan Antariksa Amerika (NASA) pada Januari 1986. Irwin dan rekan-rekan peneliti mempelajari udara di planet itu menggunakan Near-Infrared Integral Field Spectrometer (NIFS), sebuah instrumen pada teleskop Gemini North 26-kaki (8 meter) di Hawaii.
NIFS meneliti sinar matahari yang dipantulkan dari atmosfer tepat di atas puncak awan Uranus dan melihat tanda dari hidrogen sulfida. Dari sana, terlihat hanya sejumlah kecil yang tersisa di atas awan sebagai uap jenuh.
“Inilah mengapa sangat menantang untuk menangkap tanda amonia dan hidrogen sulfida di atas tumpukan awan Uranus. Kemampuan Gemini yang unggul akhirnya memberi kami keberuntungan itu,” jelas rekan penulis studi, Leigh Fletcher dari University of Leicester.
Sementara itu, awan di Neptunus kemungkinan besar memiliki kemiripan dengan Uranus. Perbedaan diantaranya keduanya dibandingkan Jupiter, serta Saturnus terkait dengan lingkungan pembentukan planet masing-masing.
Menurut Fletcher, Uranus dan Neptunus bersatu lebih jauh dari matahari. Selama pembentukan tata surya, ada kesimbangan antara nitrogen dan sulfur.
“Karenanya amonia dan hidrogen sulfida Uranus yang baru terdeteksi, ditentukan oleh suhu dan lokasi pembentukan sebuah planet," kata Fletcher menambahkan.