Kamis 15 Apr 2021 17:00 WIB

Cegah Penyebaran Covid-19, Kirab Obor Olimpiade Tak Semarak?

Kirab obor Olimpiade, yang dimulai akhir bulan lalu, ditiadakan dari jalanan umum

Red: Muhammad Akbar
Api Olimpiade ditampilkan selama upacara publik di Kota Fukushima, Jepang, Selasa (24/3). Estafet obor Olimpiade Tokyo akan dimulai Kamis seperti yang direncanakan di timur laut prefektur Fukushima, tetapi tanpa obor, tidak ada pembawa obor, tidak ada publik, dan sedikit upacara.
Foto: AP / Jae C. Hong
Api Olimpiade ditampilkan selama upacara publik di Kota Fukushima, Jepang, Selasa (24/3). Estafet obor Olimpiade Tokyo akan dimulai Kamis seperti yang direncanakan di timur laut prefektur Fukushima, tetapi tanpa obor, tidak ada pembawa obor, tidak ada publik, dan sedikit upacara.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO — Kirab obor Olimpiade Tokyo tidak akan digelar di jalan raya di pulau utama Prefektur Okinawa di Jepang selatan bulan depan karena kekhawatiran atas lonjakan kasus COVID-19 baru-baru ini.

Pembawa obor Olimpiade rencananya berlari di jalanan di pulau utama Okinawa selama dua hari yang dimulai pada 1 Mei, namun penyelenggara kini mempertimbangkan alternatif untuk menggelar kirab dengan tanpa penonton, menurut pejabat, seperti dilaporkan Kantor Berita Kyodo, Kamis (15/4).

Pekan lalu, pemerintah Jepang menyebut Okinawa sebagai wilayah yang membutuhkan tindakan lebih kuat untuk melawan COVID-19 di tengah meningkatnya kasus COVID-19. Gubernur Okinawa Denny Tamaki mengatakan akan mempertimbangkan untuk mengurangi estafet karena COVID-19 yang semakin memburuk.

Kirab obor Olimpiade, yang dimulai akhir bulan lalu, ditiadakan dari jalanan umum di Prefektur Osaka dan di Matsuyama, Prefektur Ehime. Jumlah penonton di pinggir jalan telah menjadi perhatian di tengah pandemi.