Kamis 15 Apr 2021 16:18 WIB

LIPI: Pemberdayaan Masyarakat Inti Sistem Kesehatan Nasional

Penanganan pandemi memerlukan kekuatan seluruh elemen bangsa.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Mas Alamil Huda
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada petugas pelayan publik. (ilustrasi).
Foto: Antara/Adeng Bustami
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada petugas pelayan publik. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan LIPI, Tri Nuke Pudjiastuti, mengatakan, penanganan kesehatan masyarakat akibat pandemi Covid-19 tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan pemerintah pusat dan daerah. Penanganan pandemi memerlukan kekuatan seluruh elemen bangsa.

"Terpenting bagi pemerintah, penanganan kesehatan itu menjadi prioritas penanggulangan bencana kesehatan yang memerlukan penguatan SKN (Sistem Kesehatan Nasional)," kata Tri, dalam keterangannya, Kamis (14/4).

Apalagi, lanjut dia, saat ini reformasi SKN juga menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional dalam Rencana Kerja Pemerintah 2021. Oleh karena itu, perlu perhatian yang serius diberikan kepada SKN ini.

Sementara itu, Peneliti Pusat Penelitian Kependudukan LIPI, Sri Sunarti Purwaningsih, menyebutkan pentingnya memperkuat SKN yang tangguh terhadap bencana pandemi. Berkaitan dengan hal ini, juga diperlukan upaya untuk memahami grand design penanggulangan bencana di Indonesia, khususnya dalam merespons bencana kesehatan pandemi.

Selain itu, penting juga memahami arah kebijakan reformasi SKN sehingga apa yang sudah dirancang dapat memberikan kontribusi dalam implementasi SKN hasil reformasi.  "Rancangan naskah kebijakan penguatan SKN yang tangguh terhadap bencana kesehatan telah disusun berdasar hasil kajian anggota Konsorsium Riset Inovasi dan Covid-19 Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional," kata dia.

Sunarti mengatakan, kerangka besar yang ingin dibangun dari penguatan SKN ini adalah dengan menjadikan upaya pemberdayaan masyarakat sebagai inti kebijakan (people centered policy). Menurutnya, ini perlu didukung dengan SDM yang mumpuni, tata kelola yang bersinergi, dukungan anggaran yang memprioritaskan upaya promotif dan preventif, serta terkapitalitasinya sumber pengetahuan secara memadai.

Konsorsium SKN 2020 merupakan forum kegiatan ilmiah kolaboratif dalam rangka memberikan penguatan pada SKN dalam konteks bencana pandemi. Bekerja sama dengan Knowledge Sector Initiative (KSI), Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Kedeputian IPSK LIPI) menginisiasi rangkaian diskusi dan saling berbagi informasi kegiatan/riset yang dilakukan pada April-Oktober 2020.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement