Kamis 15 Apr 2021 17:48 WIB

Pimpinan Komisi IX Tuding BPOM Cekal Vaksin Nusantara

Pimpinan Komisi IX DPR nilai BPOM pilih kasih terhadap vaksin dalam negeri.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bayu Hermawan
Nihayatul Wafiroh
Foto: Humas DPR RI
Nihayatul Wafiroh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi IX DPR Nihayatul Wafiroh mempertanyakan sikap 'pilih kasih' Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam memberikan izin terhadap vaksin dalam negeri dan luar negeri. Termasuk terhadap vaksin Nusantara yang belum diizinkan untuk lanjut ke uji klinis tahap II.

"Dalam pandangan saya, BPOM melakukan pencekalan apapun namanya, yang harusnya BPOM melakukan pendampingan-pendampingan terhadap vaksin Nusantara ini," ujar Nihayatul dalam sebuah diskusi daring, Kamis (15/4).

Baca Juga

Meski vaksin Nusantara diketahui berkolaborasi dengan Amerika, ia mengatakan bahwa vaksin yang digagas oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto ini seharusnya didukung penuh oleh BPOM. Bukan malah memutuskan vaksin lain yang merupakan buatan luar negeri.

"Paling tidak ini (vaksin Nusantara) masih ada izinnya campur tangannya masih campur tangan anak negeri. Berbeda dengan Sinovac, AstraZeneca yang totally memang dari luar negeri," ujat Nihayatul.