Kamis 15 Apr 2021 19:06 WIB

Adhi Commuter Properti akan Terbitkan Surat Utang Rp 500 M

Surat utang akan digunakan untuk menambah land bank dan pendanaan proyek.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan proyek kereta ringan (LRT) di kawasan Rasuna Said, Kuningan, jakarta, Selasa (23/2). Anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Commuter Properti, akan menerbitkan surat utang atau obligasi sebesar Rp 500 miliar.
Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan proyek kereta ringan (LRT) di kawasan Rasuna Said, Kuningan, jakarta, Selasa (23/2). Anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Commuter Properti, akan menerbitkan surat utang atau obligasi sebesar Rp 500 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Commuter Properti, akan menerbitkan surat utang atau obligasi sebesar Rp 500 miliar. Adapun aksi korporasi ini untuk menambah portofolio dan ekspansi usaha perseroan seiring semakin mendominasinya properti di area Transit Oriented Development atau TOD.

"Dana hasil penawaran umum obligasi I Adhi Commuter properti tersebut akan dipakai untuk belanja menambah land bank dan pendanaan sejumlah proyek," ujar Direktur Utama Adhi Commuter Properti Rizkan Firman saat konferensi pers virtual, Kamis (15/4).

Baca Juga

PT Pemeringkatan Efek Indonesia (Pefindo) telah memberikan rating idBBB (Triple B) obligasi yang akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut. PT Sucor Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi obligasi memperkirakan jadwal penawaran umum obligasi PT Adhi Commuter Properti yaitu pada 14 April adalah pemberian ijin publikasi prospektus ringkas dari OJK, pada 15 - 26 April proses bookbuilding, dan 7 Mei 2021 mendapat pernyataan efektif dari OJK.

Penawaran umum diperkirakan dilaksanakan pada 11 dan 17 Mei 2021, 18 Mei penjatahan, 20 Mei distribusi obligasi, dan 21 Mei pencatatan obligasi di BEI.

Pembangunan hunian berorientasi Transit Oriented Development (TOD) di kota Metropolitan Jakarta telah berkembang dan kawasan tersebut telah menjadi incaran warga Jakarta dan sekitarnya yang menginginkan tempat tinggal di kawasan TOD karena akan memudahkan mereka beraktivitas terutama perjalanan menuju ke pusat kota.

Adhi Commuter Properti menjadi salah satu perusahaan pengembang yang gencar mengembangkan konsep kawasan TOD. Tujuh titik di Stasiun LRT Jabodebek Fase I terdapat proyek perseroan, dengan total keseluruhan 13 proyek yang tersebar di Jabodetabek, dan total unit sebanyak 54.076 unit dengan land bank sebanyak 140 hektar.

Adhi Commuter Properti sendiri mendapat dukungan modal yang kuat dari Grup ADHI yang telah memberikan modal disetor sebesar Rp 1,135 triliun, kemudian pada kuartal empat 2019 bertambah lagi menjadi total Rp 2 triliun.

"Keunggulan kami lainnya yaitu adanya kepastian pembangunan sehingga serah terima akan tepat waktu. Selain itu, sebagai anak perusahaan ADHI Grup, lini bisnis kami terintegrasi erat dengan Competitive Advantage ADHI yaitu pembangunan kereta api atau LRT," ucapnya.

Per September 2020, perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 699 miliar dengan EBITDA Rp 103 miliar, laba bersih Rp 88,2 miliar, aset sebesar Rp 4,7 triliun dan ekuitas sebesar Rp 2 triliun.

“Seiring dengan mulai meredanya pandemi Covid-19 pada awal tahun ini ini, perseroan memperkirakan pasar akan kembali normal mulai tahun ini dan juga sudah mencanangkan proyeksi bisnis lima tahun ke depan dengan pertumbuhan yang sangat signifikan untuk segmen usaha high rise, landed housing dan commercial area,” ucapnya.

Dalam lima tahun ke depan tersebut, perseroan akan melakukan serah terima pada hampir seluruh Tower 1 dan Tower 2 dari proyek-proyek yang berjalan pada 2020-2021. Perseroan optimis akan meraih pertumbuhan marketing sales dalam lima tahun ke depan akan melaju tumbuh sebesar 59,4 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement