REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kegiatan pengamanan pagelaran balap MotoGP di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menelan anggaran Rp 20 miliar. Kepala Biro Operasional Polda NTB Kombes Pol Imam Thobroni menyatakan anggaran untuk pengamanan tersebut berasal dari keuangan negara.
"Jadi dana pengamanannya itu sudah ada mata anggarannya. Itu kurang lebih Rp 20 miliar," kata Imam, Kamis (15/4). Meskipun pagelaran balap MotoGP di Sirkuit Mandalika pada akhirnya ditunda hingga tahun 2022, namun dana pengamanan tersebut dikatakan Imam sudah tersedia dan kapan pun siap untuk digunakan.
Dengan adanya ketersediaan anggaran, Imam menyatakan bahwa Polda NTB sudah mengatur dan menyiapkan sistem pengamanan berlapis standar terbaik dari Polri. "Mulai dari ring paling kecil di kawasan sirkuit, area yang berbatasan dengan sirkuit, sampai ring paling terluar, itu semua sudah kami siapkan," ujarnya pula.
Selain itu, sarana dan prasarana penunjang kegiatan pengamanan, seperti kendaraan taktis, kendaraan pengawalan, fasilitas evakuasi, dan alat komunikasi terintegrasi, juga telah siap. "Tinggal kapan-kapan saja pelaksanaannya, kami siap. Sekarang hanya perlu latihan-latihannya saja," ujar dia lagi.
Imam mengatakan, tujuan pengamanan ini untuk menumbuhkan rasa aman dan nyaman bagi para pengunjung maupun para pihak yang terlibat dalam ajang olahraga balap bergengsi tersebut. Bahkan, pihaknya sempat berencana untuk studi banding ke negara tetangga yang sudah langganan menggelar MotoGP, seperti ke Thailand di Sirkuit Buriram, dan Malaysia, Sirkuit Sepang. Tujuannya untuk mencontoh bagaimana pihak keamanan di sana menerapkan pengamanannya.
"Tapi karena Covid-19, kami tidak laksanakan. Walaupun begitu, intinya mereka datang sekarang pun kami akan amankan. Kami sudah punya agenda pengamanan sepanjang tahun, dari Januari sampai Desember," kata Imam.