Kamis 15 Apr 2021 22:26 WIB

Seluruh Lokasi Terdampak Siklon Seroja NTT Sudah Terjangkau

KRI Tanjung Kambani pembawa 30 truk bantuan logistik masih dalam perjalanan.

Kondisi rumah rusak terdampak tanah longsor di kelurahan Oebufu Kota Kupang, NTT, Rabu (14/4/2021). Pemerintah Kota Kupang terus mendata rumah yang rusak dan tertimbun longsor terdampak bencana tersebut.
Foto: ANTARA/Kornelis Kaha
Kondisi rumah rusak terdampak tanah longsor di kelurahan Oebufu Kota Kupang, NTT, Rabu (14/4/2021). Pemerintah Kota Kupang terus mendata rumah yang rusak dan tertimbun longsor terdampak bencana tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Josef Nae Soi menyampaikan seluruh desa terdampak bencana telah terjangkau oleh satuan tugas (Satgas) Tanggap Darurat Bencana Siklon Seroja NTT. Pendistribusian logistik tanggap darurat terus berlangsung, baik melalui darat maupun udara.

"Semua desa yang terkena dampak bencana sudah terjangkau oleh satgas," ujar Josef Nae dalam konferensi pers, Kamis (15/4).

Menurut dia, hingga Kamis tidak ada penambahan jumlah korban hilang maupun korban meninggal dunia. Total korban meninggal dunia yang ditemukan sebelumnya adalah 181 orang. "Sebanyak 47 orang masih hilang," kata dia.

Josef mengatakan, saat ini pihaknya fokus pada pemulihan sumber daya manusia dengan melihat tokoh-tokoh agama untuk membantu pemulihan psikologi korban, terutama trauma healing bagi anak-anak korban bencana. Terkait infrastruktur, perbaikan jalan dan jembatan terus dilakukan bersama TNI-Polri dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati menyampaikan Kepala BNPB Doni Monardo telah menginstruksikan pengerahan moda transportasi berupa helikopter untuk menyalurkan bantuan logistik ke sejumlah desa terisolir pascabanjir bandang di NTT. Total ada enam helikopter yang sudah dikerahkan BNPB untuk menangani dampak banjir bandang, guna percepatan penanganan.

Helikopter Kamov PK IKR berhasil mendaratkan bantuan dengan berat total lima ton dalam satu sortie. Mereka terpaksa menggunakan teknik menggantungkan bantuan dengan tali beberapa meter.

"Beberapa desa yang sempat terisolir di sekitar wilayah Lembata, Alor, Pantar, dan Adonara kini sudah berhasil dijangkau (bantuan)," kata dia.

Di sejumlah daerah tersebut, para warga dan tim gabungan membuat lokasi pendaratan helikopter yang ideal, agar bantuan bisa disambut. Setelah berhasil didaratkan, bantuan logistik dibagikan kepada warga melalui para kepala desa atau tokoh masyarakat setempat.

Selain distribusi logistik, helikopter juga mengangkut para korban yang membutuhkan pertolongan darurat serta bantuan medis. Tenaga perawat atau dokter juga ditempatkan di sejumlah lokasi bencana.

Operasi udara ini didukung penuh oleh Satuan Tugas TNI AU yang juga memfasilitasi pengiriman bantuan dari pihak donatur maupun relawan medis ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau dengan transportasi darat. "Dengan menjaga sinergitas ini, diharapkan percepatan penanganan banjir bandang bisa dilakukan dengan baik dan tepat," kata dia.

Dalam perjalanan

Sementara itu, KRI Tanjung Kambani-971 bertolak dari Surabaya untuk mengantarkan logistik untuk korban di belasan kabupaten/kota di NTT. Panglima Koramada II Laksamana Muda TNI I N G Sudihartawan mengatakan, KRI Tanjung Kambani membawa bantuan logistik sebanyak 30 truk.

"Hari (Kamis) ini bertolak dari Surabaya menuju NTT," ujar dia, kemarin. Bantuan itu berupa beras, mie instan, air mineral kemasan, pakaian layak pakai, makanan bayi, tenda, selimut, alat mandi, perlengkapan ibadah, obat-obatan, masker, dan lainnya.

Menurut dia, ini merupakan KRI ke empat yang kerahkan Koarmada II untuk misi kemanusiaan di provinsi berbasis kepulauan itu. Sebelumnya, KRI yang sudah diterjunkan adalah KRI Oswald Siahaan (OWA)-354, KRI Ahmad Yani-351, dan KRI Semarang atau KRI rumah sakit apung. Ketiganya kini sudah berada di kabupaten Lembata.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement