REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Cagliari Tommaso Giulini mengaku 'sangat marah' karena Rossoblu berada di zona degradasi Serie A Liga Italia. Giulini bahkan mengaku merasa dikhianati oleh timnya itu.
Giulini menyebut para pemain akan berada di kamp pelatihan untuk berkonsentrasi selama dua hari ke depan. Ia meminta tim menunjukkan apa yang tidak bisa mereka lakukan dalam 30 laga sebelumnya, jelang laga melawan Parma.
"Ini adalah laga seumur hidup. Kami percaya diri, tetapi harus fokus pada target jangka pendek dan itu berarti mengalahkan Parma," kata Giulini dilansir dari Football Italia pada Jumat (16/4).
Meski Cagliari semakin membaik sejak Eusebio Di Francesco dipecat, Giulini menganggap pelatih Leonardo Semplici juga kehilangan momentum. Ia merasa tim tidak melakukan apa yang diharapkan walau telah mengganti pelatih.
"Kami mulai bermain bagus, kemudian melakukan kesalahan lama yang sama. Misalnya, jika kami menghadapi Juventus seperti yang kami lakukan pada Inter, maka kami mungkin mendapatkan hasil darinya," ujar Giulini.
“Saya tidak akan mengatakan saya kecewa dengan musim ini, saya akan mengatakan saya sangat marah dan saya benar-benar berjuang untuk mengungkapkan betapa marahnya saya," lanjut Giulini.
Giulini mengklaim punya skuad hebat dengan dihuni Diego Godin, Radja Nainggolan, Giovanni Simeone, dan Daniele Rugani. Sehingga ia tidak menyangka berada dalam situasi ini.
"Apa yang ingin kami lakukan adalah meningkatkan prestasi musim lalu, tetapi sekarang kami ditinggalkan dengan keputusasaan, amarah," ucap Giulini.
Giulini menganggap uang yang dihabiskan untuk gaji atau transfer pemain tidak berarti hasil.
"Saya bahkan merasa dikhianati oleh tim belakangan ini, tetapi saya tidak ingin berbicara tentang individu. Saya masih mendapat kesan bahwa semua orang di sini percaya kami dapat mengamankan posisi, tetapi mereka harus membuktikannya kepada saya," pungkas Giulini.