REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demi mencegah terjadinya tawuran selama bulan suci Ramadhan, jajaran Polda Metro Jaya terus meningkatkan patroli siber. Saat ini, aksi tawuran disinyalir diawali dengan ajakan atau tantangan kepada calon lawannya melalui jejaring media sosial.
"Sistem tawuran yang dilakukan sekarang ini mereka akan memancing rekan atau kelompok lain menggunakan sosmed. Kita sudah lakukan patroli terus di siber ataupun di beberapa tempat kejadian seperti kemarin," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (15/4).
Selain mengintensifkan patroli siber dengan mengedepankan virtual police, kata Yusri, Polda Metro Jaya juga meningkatkan patroli langsung sebagai upaya preventif atau pencegahan agar aksi tawuran bisa dihindari. Patroli ini melibatkan personel TNI dan pemerintah provinsi setempat.
"Bersama teman-teman TNI dan pemprov setempat, kami akan melakukan patroli gabungan setiap hari, ditambah lagi operasi keselamatan yang digelar 12-25 April agar ketertiban dan keamanan lancar," ucap Yusri.
Di samping itu, sambung Yusri, patroli selama ramadan ini juga terus disiagakan sekaligus untuk mencegah kerumunan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Yusri juga menegaskan, pihaknya bakal menindak tegas siapapun yang memiliki rencana tawuran.
Penindakan tegas terhadap pelaku tawuran tidak pandang bulu, termasuk mereka yang menjadi provokator di media sosial. "Kami akan menindak tegas tawuran yang akan terjadi, nanti di wilayah rawan tawuran seperti Jaksel, Jaktim, Depok akan lebih masif lagi patrolinya," tegas Yusri.