Jumat 16 Apr 2021 10:01 WIB

Israel Curi Arsip Nuklir Iran

Iran dinilai butuh perubahan besar untuk meningkatkan keamanannya.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
 Foto satelit dari Planet Labs Inc. menunjukkan fasilitas nuklir Natanz Iran pada hari Rabu, 14 April 2021.
Foto: ap/Planet Labs Inc.
Foto satelit dari Planet Labs Inc. menunjukkan fasilitas nuklir Natanz Iran pada hari Rabu, 14 April 2021.

REPUBLIKA.CO.ID,  TEHERAN -- Penasihat Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan Israel mencuri arsip nuklir negara itu. Pernyataan ini merupakan pengakuan publik pertama atas operasi Mossad pada 2018 oleh seorang pejabat Iran.

"Sebelumnya, dokumen dari seluruh [arsip] nuklir kami telah dicuri, dan sebelum itu, beberapa drone mencurigakan datang dan melakukan beberapa pekerjaan," ujar Sekretaris Dewan Penasihat Kemanfaatan, Momeen Rezaei.

Baca Juga

Rezaei melapor langsung kepada pemimpin tertinggi tentang hal tersebut. Dia mengatakan kepada Mehr News pada Rabu (14/4), bahwa negara itu membutuhkan perubahan besar pada keamanannya.

"Negara ini banyak terkena pelanggaran keamanan, contohnya dalam waktu kurang dari setahun, tiga insiden keamanan telah terjadi: dua ledakan dan satu pembunuhan," kata Rezaei dikutip dari The Jerusalem Post, Kamis

Kedua ledakan itu terjadi di situs nuklir Natanz, pertama pada Juli dan kemudian pada akhir minggu lalu. Pembunuhan pun  dilakukan terhadap kepala program nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh, pada November.

Mossad menyelundupkan arsip nuklir dari Iran pada 2018. Peristiwa ini dibeberkan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang memberikan bukti bahwa Iran bertujuan untuk mengembangkan senjata nuklir.

Iran pun membantah peristiwa tersebut. Negosiator nuklir Iran, Abbas Araghchi, menyebut klaim itu sebagai permainan yang sangat kekanak-kanakan, bahkan konyol. Sedangkan salah satu negosiator Iran dalam kesepakatan nuklir 2015, Mohammad Marandi, mengatakan Israel memiliki bukti palsu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement