Jumat 16 Apr 2021 10:45 WIB

Rukun dan Syarat Khutbah Jumat

Khutbah Jumat memiliki rukun dan syarat.

Rukun dan Syarat Khutbah Jumat. Foto ilustrasi: Khutbah Jumat
Foto: M. IRFAN ILMIE/ANTARA
Rukun dan Syarat Khutbah Jumat. Foto ilustrasi: Khutbah Jumat

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Salah satu rangkaian ibadah sholat Jumat adalah adanya khutbah. Dan, khutbah itu memiliki rukun dan syaratnya. Yakni:

1. Mengucapkan puji-pujian kepada Allah. Keterangan amal Rasulullah yang diriwayatkan oleh Muslim.

2. Shalawat atas Rasulullah SAW. Sebagian ulama berkata bahwa shalawat ini tidak wajib, yang berarti bukan rukun khutbah.

3. Mengucap syahadat (bersaksi tidak ada Tuhan yang sebenarnya melainkan Allah dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah pesuruh-Nya).

Rasulullah SAW bersabda:

 كُلُّ خُطْبَةٍ لَيْسَ فِيهَا تَشَهُّدٌ فَهِيَ كَالْيَدِ الْجَذْمَاءِ

“Tiap-tiap khutbah yang tidak ada tasyahud (syahadat) padanya, maka khutbah itu seperti tangan yang terpotong” (HR Abu Dawud).

4. Berwasiat (nasihat) dengan takwa dan mengajarkan apa-apa yang perlu kepada pendengar, sesuai dengan keadaan tempat dan waktu, baik urusan agama maupun urusan dunia, seperti ibadah kesopanan, pergaulan, perekonomian, pertanian, siasat, dan sebagainya dengan bahasa yang dipahami oleh pendengar.

5. Membaca ayat Alquran pada salah satu kedua khutbah.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Muslim disebutkan:

 لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُطْبَتَانِ كَانَ يَجْلِسُ بَيْنَهُمَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيُذَكِّرُ النَّاسَ حَدَّثَنَا أَبُو كَامِلٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ قَائِمًا ثُمَّ يَقْعُدُ قَعْدَةً لَا يَتَكَلَّمُ وَسَاقَ الْحَدِيثَ

Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa dan Utsman bin Abi Syaibah sedangkan ma'na haditsnya dari Abu al-Ahwash telah menceritakan kepada kami Simak dari Jabir bin Samurah dia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam biasa menyampaikan dua kali khutbah, beliau duduk di antara dua khutbah tersebut, beliau membaca Alquran dan memberi peringatan kepada orang-orang." Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Simak bin Harb dari Jabir bin Samurah dia berkata; saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam khutbah dengan berdiri kemudian duduk, beliau tidak mengatakan sepatah kata pun... " kemudian dia melanjutkan hadits tersebut."

6. Berdoa untuk mukminin dan mukminat pada khutbah yang kedua. Sebagian ulama berpendapat bahwa doa dalam khutbah tidak wajib sebagaimana juga di lain khutbah, tidak wajib.

Baca juga: Relasi Sholat dan Puasa Ramadhan

 

Syarat dua khutbah Jumat:

1. Hendaklah kedua khutbah itu dimulai sesudah tergelincir matahari (HR Bukhari).

2. Sewaktu berkhutbah, hendaklah berdiri jika mampu (HR Muslim).

3. Khatib hendaklah duduk sebentar (HR Muslim).

4. Hendaklah dengan suara yang keras kira-kira terdengar oleh jumlah bilangan sah Jumat dengan mereka, karena yang dimaksud dengan mengadakan khutbah itu ialah untuk pelajaran dan nasihat kepada mereka.

5. Hendaklah berturut-turut, baik rukunnya, atau jarak keduanya, maupun antara kedua dengan sholat.

6. Khatib hendaklah suci dari pada hadas dan najis.

7. Khatib hendaklah menutup auratnya.

 

 

sumber : Fiqh Islam / H. Sulaiman Rasjid
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement