Jumat 16 Apr 2021 10:54 WIB

Norwegia Disarankan Hentikan Vaksinasi AstraZeneca

Denmark menjadi negara pertama di Eropa yang meninggalkan vaksin AstraZeneca.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Vaksin Astrazeneca.
Foto: AP/Matthias Schrader
Vaksin Astrazeneca.

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Norwegia disarankan berhenti menggunakan vaksin covid-19 dari AstraZeneca. Penghentian ini terkait kasus pembekuan darah langka yang terjadi pada beberapa orang penerima vaksin.

Denmark menjadi negara pertama di Eropa yang meninggalkan vaksin tersebut. Baik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Obat-obatan Eropa (EMA) mengatakan manfaat vaksin lebih besar daripada risikonya.

Baca Juga

Rekomendasi untuk berhenti menggunakan vaksin AstraZeneca ini lantaran semakin banyak bukti hubungan antara vaksin AstraZeneca dan insiden langka dan serius dari trombosit rendah, pembekuan darah dan pendarahan. Bukti kini semakin banyak dibandingkan ketika Norwegia memilih untuk menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca pada jeda Maret lalu.

"Berdasarkan pengetahuan ini, kami telah sampai pada rekomendasi agar vaksin AstraZeneca dihapus dari program vaksinasi koroner di Norwegia," kata Geir Bukholm,  direktur pengendalian infeksi di Institut Kesehatan Masyarakat Nasional Norwegia, dilansir di Euronews, Jumat (16/4).

Pada 11 Maret, pihak berwenang telah menangguhkan peluncuran vaksin setelah sejumlah kecil orang yang menerima vaksin dirawat di rumah sakit dengan kombinasi pembekuan darah dan jumlah trombosit yang rendah. Tiga kasus terbukti fatal.

Bukholm mengatakan bahwa sekarang, dengan temuan yang lebih banyak tentang hubungan antara vaksin AstraZeneca dan insiden pembekuan darah,  Norwegia harus menghentikan penggunaan vaksin tersebut. Lembaga tersebut memperkirakan bahwa menarik distribusi vaksin AstraZeneca kemungkinan akan menyebabkan penundaan dalam peluncuran vaksin secara keseluruhan hingga dua minggu.

Bukholm berkata bahwa tidak mudah untuk sampai pada rekomendasi itu.  Namun, dia menyarankan agar dia percaya itu adalah langkah yang perlu.

Baca juga : Pasien Covid-19 Ringan dan OTG Boleh Puasa Ramadhan

Mereka yang telah menerima dosis pertama vaksin AstraZeneca diharapkan ditawari suntikan virus corona lagi sebagai dosis kedua.

Namun, lembaga kesehatan masyarakat negara itu mengatakan akan menawarkan lebih banyak informasi tentang program spesifik dalam beberapa hari mendatang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement