Jumat 16 Apr 2021 12:29 WIB

Kemahasiswaan Universitas BSI Motivasi Kepemimpinan Ormawa

Pelatihan kepemimpinan Ormawa digelar bersama dosen Universitas BSI

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kemahasiswaan Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sukses menggelar Pelatihan Kepemimpinan Organisasi Kemahasiswaan (ormawa) dengan mengusung tema Memupuk Jiwa Kepemimpinan dalam Berorganisasi’, secara daring melalui zoom meeting cloud, Sabtu (10/4). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pembinaan kepada para pengurus ormawa.
Foto: BSI
Kemahasiswaan Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sukses menggelar Pelatihan Kepemimpinan Organisasi Kemahasiswaan (ormawa) dengan mengusung tema Memupuk Jiwa Kepemimpinan dalam Berorganisasi’, secara daring melalui zoom meeting cloud, Sabtu (10/4). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pembinaan kepada para pengurus ormawa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kemahasiswaan Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sukses menggelar Pelatihan Kepemimpinan Organisasi Kemahasiswaan (ormawa) dengan mengusung tema ‘Memupuk Jiwa Kepemimpinan dalam Berorganisasi’, secara daring melalui zoom meeting cloud, Sabtu (10/4). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pembinaan kepada para pengurus ormawa. 

Dipandu oleh Riswandi Ishak, acara ini menghadirkan beberapa dosen Universitas BSI, yakni Mulyadi selaku kepala kampus Univeristas BSI BSD & Ciputat, Yesni Malau selaku koordinator unit Ormawa, Dede Wintana selaku unit pubdok, Ita Suryani selaku kaprodi public relations, dan Liliyana sebagai penyiar profesional MeRsi FM. 

Wakil Rektor Bidang Non Akademik, Suharyanto dalam sambutannya mengungkapkan bahwa agenda ini sebagai bekal untuk mengasah hard skill dan soft skill para pengurus ormawa agar memiliki kebanggaan terhadap almamaternya. 

“Saat lulus dari kampus Universitas BSI kelak, yang dibutuhkan bukanlah hanya hardskill melainkan juga soft skill. Soft skill ini bisa diasah melalui kegiatan ormawa. Terlebih dalam konsep kampus merdeka belajar, kegiatan ormawa pun bisa di rekognisi sebagai SKS. Sks tidak hanya kegiatan belajar di kelas, namun implementasi kegiatan ormawa seperti pengabdian masyarakat,” ungkapnya dalam keterangan rilis, Rabu (14/4). 

Mulyadi dalam materinya mengenai kepemimpinan, menyampaikan bahwa kepemimpinan itu berdasarkan pengalaman, dan jiwa leadership-nya akan diuji oleh pengalaman leadership sebelumnya, sehingga seorang pemimpin harus memiliki tujuan jelas mau dibawa organisasi yang dipimpinnya. 

“Ada enam cara yang harus dicermati agar menjadi pemimpin yang baik yakni, harus memiliki tujuan jelas, memiliki karakter yang kuat, sigap dan selalu fokus. Selain itu, kenali kelebihan dan kekurangan tim, mau menerima kritik dan saran, rendah hati, tegas membuat keputusan dan bertanggung jawab,” imbuhnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Ita Suryani mengungkapkan bagaimana menyusun strategi manajemen konflik yang baik. “Dalam kehidupan antar individu pasti akan terjadi konflik, sebagai pemimpin harus mengerti bagaimana upaya penanganannya baik melibatkan pihak penengah, kompromi, kolaborasi dengan harapan masalah bisa terpecahkan dan konflik pun berakhir dengan penyelesaian akhir yang baik. Penguasaan manajemen konflik ini sangat penting dalam roda organisasi kemahasiswaan,” tambah Ita. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement