Jumat 16 Apr 2021 13:29 WIB

Berbagi Tips Sehat Berpuasa di Masjid Kasepuhan Cirebon

Selama masa Ramadhan ini masyarakat diimbau untuk bisa selalu memenuhi kebutuhan gizi

Masjid Sang Cipta Rasa atau yang dikenal juga Masjid Agung Kasepuhan di Cirebon, Jawa Barat.
Foto: Republika/WIhdan Hidayat
Masjid Sang Cipta Rasa atau yang dikenal juga Masjid Agung Kasepuhan di Cirebon, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Selama masa Ramadhan ini masyarakat diimbau untuk bisa selalu memenuhi kebutuhan gizi seimbang ditambah dengan suplemen dan vitamin yang dapat meningkatkan stamina dan juga tingkat imunitas, ketika menjalani sahur dan berbuka puasa 

Praktisi Kesehatan, dr Susanti mengatakan, sediakan menu berbuka lebih baik dari pada menu makan biasanya.  Selama Ramadhan, pola makan menjadi dua kali sehari, yakni saat sahur dan berbuka. Karenanya itu perlu menjaga pola konsumsi seimbang ditambah vitamin dan suplemen"Pertama adalah Aman dimana kita harus menjaga keamanan dengan tetap ketat menjaga prokes (protokol kesehatan), Imun selalu menjaga tingkat imunitas dan amin, maksudnya kita tetap berdoa agar sehat selalu. Aamin,” ujar dr Susanti dalam acara ngabuburit Kratingdaeng RedBull di Masjid Agung Kasepuhan Cirebon, dalam keterangan persnya, Jumat (16/4).

Untuk memperoleh konsumsi yang baik, kata dia, pola makan harus sehat. Artinya makan harus bervariasi mulai dari karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Pola makan sehat sehat tidak selalau mahal. Sayur bayam, tempe atau tahu dan sambal sudah memenuhi kebutuhan serat, protein dan karbohidrat. Selain pola makan yang sehat, juga tetap berolah raga untuk menjaga imunitas dengan intensitas ringan dan sedang. 

“Intensitas ringan saat olahraga masih bisa bicara dan bahkan bernyanyi kecil. Sedangkan olahraga intensitas sedang biasanya kita masih bisa berkomunikasi dengan teman olahraga, namun tidak bisa menyanyi-nyanyi. Selain dua hal tadi, pastikan kita istirahat cukup, karena saat puasa kan biasanya kita kurang tidur. Jadi perhatikan juga istirahat kita,” ujarnya.

dr Santi mengungkap, untuk mengetahui suplemen yang aman. Pastikan produk tersebut terdaftar secara resmi di BPOM atau juga SNI. BPOM adalah Lembaga pemerintah yang menyatakan sebuah produk aman dikonsumsi. Selain aman, pastikan mengkonsumsinya sesuai dengan kebutuhan dan jangan berlebihan karena ambang batas dan juga ketahanan seseorang dengann orang lainnya terhadap suplelemen cair ini tidak sama.  

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement