REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menyatakan, pondok pesantren berpotensi menjadi pusat penggerak ekonomi yang sangat besar. Apalagi didukung dengan banyaknya santri.
Misalnya, kata dia, di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur. Ponpes ini memiliki Koperasi Serikat Bersama Pesantren (KSBP) yang di dalamnya tergabung 17 pondok pesantren di wilayah Jawa Timur. Teten mengatakan, KSBP Pondok Pesantren Sunan Drajat di Lamongan, Jawa Timur, menjadi salah satu contoh jaringan ritel modern berbasis pesantren.
"Yang tergabung dalam Koperasi Serikat Bersama Pesantren (KSBP) Pondok Pesantren Sunan Drajat di Lamongan Jawa Timur ini ada 17 pesantren, di mana ada 10 ribu santrinya. Kegiatan ekonomi terkait santri maupun dengan lingkungan. Ini jadi role model jaringan ritel modern berbasis pesantren," ujarnya melalui siaran pers, Jumat (16/4).
KSBP Ponpes Sunan Drajat menjadi pondasi, lanjutnya, bukan hanya melayani pesantren, tapi juga masyarakat di sekitar. Menurut Teten, kolaborasi 17 pesantren yang memiliki produk unggulan masing-masing akan memiliki nilai ekonomi tinggi.
Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) pun optimis KSBP Sunan Drajat dapat tumbuh dan berkembang. Diharapkan pula menjadi rantai pasok sektor produksi.
"Kami optimistis KSBP bisa tumbuh dan berkembang. Kita harap mereka masuk sektor produksi. Apalagi pesantren yang punya produk sendiri. Kemudian antarpesantren dibangun koperasi untuk retailnya maka akan jadi nilai ekonomi tinggi," katanya.
Menkop menjelaskan, model bisnis koperasi yang dibangun tersebut akan menjadi sirkuit ekonomi berskala ekonomi besar. "Punya produk sendiri, garam di sini, tempat yang lain minyak. Ini saya kira sirkuit ekonomi yang bisa dibangun antarpesantren. Jika digabung, 17 pesantren punya skala ekonomi besar. Ini bisa diperluas di jejaring masyarakat distributor pesantren dan ke masyarakat lebih luas," tutur dia.
Teten menegaskan, pemerintah akan memperkuat pembiayaan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (LPDB-KUMKM). Menurutnya, perkuatan pembiayaan bagi KSBP Sunan Drajat disalurkan sebanyak Rp 4,5 miliar.
Ke depannya akan ditambah lagi jika demi mewujudkan roda perekonomian lebih maju. "Kami perkuat pembiayaan. Kita baru Rp 4,5 miliar. Ke depan sesuai dengan kegiatan ekonomi bantu lebih kuat lagi pembiayaan," kata dia.
Direktur KSBP Sunan Drajat Anas Alhifni menyebutkan, Koperasi Serikat Bisnis Pesantren Sunan Drajat Lamongan berdiri pada 2017. Ia menjelaskan, koperasi itu memiliki anggota 17 koperasi pondok pesantren di antaranya Ponpes Langitan Tuban, Tambak Beras Tebu Ireng Jombang, Gontor Ponorogo, Sidogiri Pasuruan, dan Lirboyo Kediri.