REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Moment yang kerap kali ditunggu setiap datangnya Ramadhan adalah berkumpul bersama dan ibadah bersama. Salah satunya adalah saat berbuka puasa bersama dengan keluarga ataupun menunggu takjil gratis di masjid.
Dilansir dari About Islam, Jumat (16/4), dua kali Ramadhan di tangah pandemi ini menghadirkan momentum tersebut teramat sulit. Pendemi memaksa umat Islam untuk membatalkan jamuan makan besar dan buka puasa bersama.
Termasuk masjid London yang kerap kali sibuk setiap datangnya bulan Ramadhan. Mereka harus menyiapkan makanan buka puasa bagi jamaah yang datang ke masjid.
Tahun ini, kesibukan masjid London tidak berubah. Mereka kembali menyiapkan ribuan makanan buka puasa, namun untuk didistribusikan bagi petugas medis, tenaga kesehatan, dan orang yang membutuhkan lainnya.
"Salah satu hal besar yang kami lakukan di masjid setiap tahun adalah memberi makan beberapa ratus orang yang datang dan berbuka puasa,” kata Khizar Mohammad, manajer media dan komunikasi di East London Mosque & London Muslim Center, dilansir dari About Islam, Jumat (16/4).
"Namun, pedoman pemerintah saat ini mengizinkan lembaga keagamaan hanya untuk beribadah dan oleh karena itu kami tidak dapat menyelenggarakan buka puasa," terangnya.
Makanan yang didistribusikan kepada pekerja garis depan Rumah Sakit Royal London dan penduduk setempat yang membutuhkan, masing-masing seharga 3 pound britania (Rp 60 ribu).