Jumat 16 Apr 2021 15:49 WIB

Kepatuhan Masyarakat yang Ikut Turun Seiring Turunnya Covid

Tingkat kepatuhan prokes Covid-19 yang menurun harus diwaspadai bersama.

Petugas gabungan Satgas COVID-19 Kota Bandar Lampung memberikan hukuman kepada pengendara motor yang tidak mengenakan masker saat pemeriksaan dan penyekatan kendaraan di Rajabasa, Bandar Lampung, Lampung, Kamis (15/4/2021). Pemeriksaan dan penyekatan kendaraan dilakukan serentak di lima titik pintu masuk Kota Bandar Lampung sebagai upaya meminimalisir penyebaran COVID-19 di Kota Bandar Lampung.
Foto: ANTARA/Ardiansyah
Petugas gabungan Satgas COVID-19 Kota Bandar Lampung memberikan hukuman kepada pengendara motor yang tidak mengenakan masker saat pemeriksaan dan penyekatan kendaraan di Rajabasa, Bandar Lampung, Lampung, Kamis (15/4/2021). Pemeriksaan dan penyekatan kendaraan dilakukan serentak di lima titik pintu masuk Kota Bandar Lampung sebagai upaya meminimalisir penyebaran COVID-19 di Kota Bandar Lampung.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Fauziah Mursid, Dessy Suciati Saputri, Antara

Satgas Penanganan Covid-19 mengingatkan masyarakat agar tidak lengah dan mengendorkan protokol kesehatan. Satgas mencatat ada kecenderungan tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan menurun dalam sepekan terakhir.

Baca Juga

"Memang ada kecenderungan ini dalam seminggu terakhir, tingkat kepatuhan turun, kami khawatir ini akan berdampak pada peningkatan kasus," ujar Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi dalam dialog virtual bertajuk 'Protokol Kesehatan Bulan Ramadhan', Jumat (16/4).

Sonny juga mengingatkan kepala dinas, satgas Covid-19 di daerah, hingga tim BPBD di daerah agar mengantisipasi kecenderungan penurunan tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Ia tidak ingin tren penurunan kasus aktif maupun positif harian Covid-19 kembali meningkat akibat kepatuhan terhadap protokol kesehatan kendor.

Ia mencontohkan DKI Jakarta yang merupakan provinsi dengan tingkat kepatuhan tertinggi dibanding beberapa provinsi lainnya yakni 85 persen. Namun, sepekan terakhir ini menurun menjadi 80-81 persen.

"Turun sedikit dibandingkan satu bulan lalu, kami ingatkan satgas daerah, teman BPBD, kepala dinas kesehatan agar bisa memperhatikan bagaimana perubahan perilaku masyarakat, kalau terjadi penurunan kepatuhan kita harus sama-sama mengingatkan lagi dengan berbagai upaya," kata Sonny.

Sonny menyebut, angka positivity rate kasus Covid-19 sudah menurun dari 25-27 persen pada Januari-Februari lalu, menjadi 11-14 persen saat ini. Selain itu, jumlah kasus aktif juga turun dari puncaknya pernah mencapai 176 ribu pada 5 Februari, kini di angka 108 ribu.

"Hampir 70 ribu kita turunkan kasus aktif dalam waktu 2,5 bulan. Karena itu perlu diingat kita tetap masih di pandemi, jangan lengah," katanya.

Apalagi, lanjut Sonny, saat ini negara negara dunia sedang menghadapi kenaikan kasus gelombang ketiga. Bahkan negara seperti India, Brasil sedang dalam kondisi kritis. "India kasus per hari 200 ribu tambahannya, Brasil bisa 71 ribu tambahan kasus per hari, Jerman dan banyak negara eropa juga alami lonjakan kasus yang sangat tinggi," katanya.

Sonny menilai, meski telah berkinerja baik dengan adanya puncak gelombang baru, menunjukkan tidak ada satu pun negara yang mampu mengendalikan sepenuhnya. "Jadi kita perlu hati hati, dan komunikasi agar tetap mengedepankan protokol kesehatan, intinya kita jangan sampai kendor dan lengah," katanya

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, melaporkan penambahan jumlah kasus positif dan laju kematian akibat pandemi menurun dalam sepekan terakhir. "Saya ingin mengapresiasi ini. Karena penurunan kasus positif dan kematian, adalah hal yang harus terus kita pertahankan," katanya memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Kamis (15/4), yang disiarkan kanal YouTube BNPB Indonesia.

Perkembangan kasus positif Covid-19 per 14 April 2021 terjadi penambahan pasien terkonfirmasi positif sebanyak 5.656 kasus dengan jumlah kasus aktif ada 108.384 kasus atau setara 6,8 persen dibandingkan rata-rata dunia 17,4 persen. Jumlah kesembuhan sebanyak 1.431.892 kasus atau telah menembus angka 90,4 persen dibandingkan rata-rata dunia 80,4 persen. Pada kasus meninggal, sebanyak 42.906 kasus atau 2,7 persen dibandingkan rata-rata dunia sebesar 2,2 persen.

Wiku mengatakan, laporan perkembangan penanggulangan Covid-19 per 11 April 2021 terbilang cukup baik dibandingkan perkembangan sepekan sebelumnya. Meski pada pekan ini terjadi penurunan pada laporan laju penambahan kasus positif serta kasus kematian, kata Wiku, namun penambahan kesembuhan justru menurun.

"Namun ini dikarenakan jumlah penambahan kasus positif yang terus menurun," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement