REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Calon daerah persiapan otonomi baru (CDPOB) Bogor Timur dinilai jauh lebih siap secara administrasi dibandingkan Indramayu Barat, Jawa Barat.
"Kesimpulan tersebut berdasarkan data dalam rapat pembahasan bersama pemangku kepentingan dan Pemerintah Kabupaten Bogor pada pembahasan lanjutan mengenai CDPOB," kata Sekretaris Komisi I DPRD Provinsi Jabar Sadar Muslihat.
Berdasarkan data yang dipaparkan, menurut dia, Bogor Timur sangat penuhi syarat untuk dimekarkan. "Bahkan, bukan keinginan, melainkan kebutuhan, jumlah penduduk, maupun luas wilayah. Selain itu, juga dari data pendapatan asli daerah, baik induk maupun CDPOB, sudah sangat memenuhi syarat," ujar Sadar.
Sadar menyebutkan secara geografis kondisi wilayah Bogor Timur sudah terintegrasi dengan jalur strategis, seperti kawasan perkotaan dan lingkungan pemerintahan serta sumber daya manusia (SDM), tidak ada masalah karena ketersediaan pegawai yang cukup banyak sehingga tinggal melakukan distribusi.
"Perkembangan infrastruktur yang ada Bogor Timur ini lebih menarik dan jauh lebih mudah untuk akses jalannya," kata Sadar.
Sebelumnya, Pemprov Jabar memproses kembali usulan Kabupaten Bogor Timur dan Kabupaten Indramayu Barat menjadi daerah otonomi baru. Gubernur Jabar M. Ridwan Kamil (Kang Emil) menyerahkan kedua berkas calon daerah persiapan otonomi baru (CDPOB) itu ke DPRDProvinsi Jabar dalam rapat paripurna untuk dibahas lebih lanjut.
"Jabar sedang memproses dua daerah calon daerah persiapan otonomi baru itu," kata Kang Emil di Bandung, beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Pemprov Jabar telah mengusulkan pemekaran tiga daerah otonomi baru, yaitu Kabupaten Bogor Barat, Kabupaten Sukabumi Utara, dan Kabupaten Garut Selatan.Ketiga daerah tersebut merupakan yang paling siap untuk dimekarkan dan berkas usulannya pun sudah sampai di meja Kementerian Dalam Negeri.
"Selama dua tahun ini menjadi lima daerah yang diusulkan dimekarkan," ujar Kang Emil.