Jumat 16 Apr 2021 17:43 WIB

Dinkes DKI: Sejak Maret 2021 Kasus Aktif Covid Menurun

Namun, dalam dua pekan terakhir, mulai terjadi peningkatan kasus aktif harian di Jaka

Rep: Flori Sidebang/ Red: Agus Yulianto
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti.
Foto: Dok Dinkes DKI
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengungkapkan, kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota menurun secara signifikan sejak Maret 2021 dibandingkan dengan awal tahun 2021 yang sempat mencapai 25 ribu kasus. Saat ini, kata dia, kasus aktif tertinggi sebesar 6.988 kasus.

"Mulai Maret, penurunan kasus aktif maupun positif sangat terlihat di DKI Jakarta. Kita tingginya tuh di bulan-bulan Januari sampai Februari 2021. Di mana posisi kasus aktif kita waktu itu pernah tertinggi sampai sekitar 25 ribu. Saat ini kasus aktif tertinggi 6.988. Artinya sangat-sangat turun dibandingkan sebelumnya," kata Widyastuti dalam diskusi virtual, Jumat (16/4).

Meski demikian, Widyastuti mewanti-wanti, agar hal ini tidak membuat masyarakat menjadi lengah dalam menerapkan protokol kesehatan. Sebab, dia menjelaskan, dalam dua pekan terakhir, mulai terjadi peningkatan kasus aktif harian di Jakarta. 

"Kita sudah turun drastis, tetapi seminggu, dua minggu terakhir, (kasus) harian kita mulai terjadi peningkatan," ujarnya. 

Menurut dia, banyak faktor yang memengaruhi peningkatan kasus aktif harian itu. Salah satunya, Widyastuti menilai, banyak masyarakat yang melakukan perjalanan ke luar kota selama libur panjang akhir pekan atau long weekend. 

Dia menjelaskan, berdasarkan pengalaman tahun lalu, usai libur panjang akhir pekan selalu diiringi dengan peningkatan kasus aktif covid-19. Sebab, banyak masyarakat yang beraktivitas di luar rumah, bahkan bepergian ke luar kota. 

"Begitu juga di tahun ini. Bahwa sekitar 20 Maret, warga DKI yang keluar rumah itu banyak, dan kami sudah mulai khawatir nih. Ini mulai meningkat lagi (kasus aktif covid-19) nih," ungkap dia. 

"Saya ingatkan warga DKI, bahwa 3M termasuk hindari kerumunan dan mobilisasi sangat penting. Karena pengalaman kita tahun lalu dan akhir minggu ini, menunjukkan aktivitas penduduk sudah meningkat dan angka kami sudah bergerak naik," imbuhnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan juga menilai, kondisi pandemi di Ibu Kota saat ini lebih terkendali dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satunya, kata dia, terlihat dari ketersediaan layanan pasien covid di fasilitas kesehatan.

"Alhamdulillah, situasi saat ini cukup terkendali, fasilitas kesehatan kita tidak sedang over capacity (kelebihan kapasitas) dalam menangani pasien Covid-19," kata Anies seperti dikutip dari video yang diunggah dalam akun Instagram miliknya @aniesbaswedan, Selasa (15/4).

Selain itu, sambung dia, kini kasus aktif covid-19 di Jakarta juga relatif landai di kisaran 6 ribu sampai 7 ribu kasus aktif. Hal itu dibandingkan dengan beberapa bulan lalu yang mencapai angka 26 ribu kasus aktif.

"Dan proses vaksinasi di Jakarta terus berjalan dengan cepat, dengan prioritas lansia dan petugas pelayanan publik," ujarnya.

Kemudian, Anies mengungkapkan, saat ini proses vaksinasi covid-19 dosis pertama bagi telah mencapai 58 persen. Sedangkan pemberian dosis kedua telah dilakukan sebesar 20 persen.

Anies pun berharap, pemberian vaksin kepada para lansia dapat rampung dilakukan sebelum Idul Fitri nanti. "Ini adalah capaian tertinggi dan kita akan kejar terus sehingga 90-95 persen lansia bisa tuntas divaksin sebelum Idul Fitri nanti," tutur dia.

Anies menuturkan, vaksinasi bagi tenaga kesehatan di Ibu Kota sudah hampir mencapai 100 persen. Dia pun kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Terutama mengenakan masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement