REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia mengharapkan Masjid Istiqlal menjadi tempat ibadah percontohan di Indonesia yang ramah terhadap penyandang disabilitas.
"Kita berharap Masjid Istiqlal bisa menjadi masjid percontohan bagi masjid di Indonesia. Banyak sekali teman-teman disabilitas yang ingin beribadah langsung ke tempat ibadah. Harapannya ini menjadi komitmen kita semua," kata Angkie saat meninjau Istiqlal didampingi Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar di Jakarta, Jumat (16/4).
Angkie mengapresiasi renovasi Masjid Istiqlal yang juga mementingkan akses bagi penyandang disabilitas, seperti ketersediaan fasilitas wudhu khusus penyandang disabilitas, lift, dan lokasi parkir khusus bagi disabilitas."Dan ini adalah kita menghadapi bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan berkah, karena banyak penyandang disabilitas yang ingin beribadah dengan memiliki akses yang baik ke tempat ibadah," ujar dia.
Angkie mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan bahwa seluruh fasilitas umum dan sosial harus mementingkan kebutuhan penyandang disabilitas.Di Indonesia, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 38 juta penyandang disabilitas. Angkie menegaskan seluruh penyandang disabilitas memiliki hak yang sama dengan masyarakat lain untuk menikmati fasilitas negara.
"Arahan Bapak Presiden tidak ada satupun penyandang disabilitas yang tertinggal," ujar dia.
Di kesempatan yang sama, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menjelaskan Istiqlal memang direnovasi dengan konsep yang ramah lingkungan bagi semua kalangan termasuk penyandang disabilitas.
"Semenjak 42 tahun Istiqlal ini dibangun, baru kali ini Istiqlal mengalami renovasi besar-besaran seperti ini. Alhamdulillah renovasi ini juga mengadopsi seluruh kepentingan-kepentingan tanpa membedakan apapun dan siapapun, masjid ini insya Allah ramah terhadap anak-anak, ramah dengan perempuan terutama juga ramah dengan penyandang disabilitas," kata mantan Wamenag ini.
Nasaruddin mengatakan sejumlah fasilitas yang mendukung penyandang disabilitas saat hendak melakukan ibadah telah disiapkan salah satunya adalah lift khusus untuk disabilitas.
"Lift tersebut tersambung dengan akses yang dilalui rekan-rekan disabilitas. Parkir kendaraan pun telah kami siapkan dengan memberi gambar kursi roda di area parkir khusus disabilitas. Jadi selain disabilitas tidak boleh parkir di situ. Saat turun dari mobil, disabilitas akan dipandu oleh logam-logam yang berbaris jadi rekan-rekan disabilitas lebih mudah untuk mengidentifikasi lewat mana dan mau kemana sampai menuju lift," jelas Nasaruddin.