REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Banyak film Korea memutuskan untuk melewatkan rilis bioskop, dan memilih layanan streaming Netflix karena kondisi pandemi. Night in Paradise juga memutuskan mengambil jalur itu, dirilis di 190 negara pada 9 April di Netflix.
Lima hari setelah dirilis, aktor utama Eom Tae-goo penasaran tentang tanggapan dari pemirsa global terhadap filmnya. "Bagi saya, sungguh menakjubkan bahwa film ini dirilis secara bersamaan di berbagai negara," kata Eom dilansir The Korea Herald, Jumat (16/4).
Dia menjelaskan, filmnya memiliki sentimen budaya Korea yang dalam karena dibuat oleh orang Korea. Dia berharap cara tim produksi menggambarkan emosi putus asa dan kesepian dapat disampaikan dengan baik kepada pemirsa asing.
Night in Paradise, disutradarai oleh Park Hoon-jung, ditayangkan perdana di Festival Film Internasional Venesia ke-77 pada tahun lalu. Film itu bercerita tentang Park Tae-goo (Eom), seorang anggota sindikat kejahatan, yang melarikan diri ke Pulau Jeju setelah dia menjadi target kelompok kejahatan terorganisir lainnya. Di pulau itu, dia bertemu Jae-yeon (Jeon Yeo-bin), yang selalu sinis karena dia tidak melihat harapan dalam hidup.
Eom merasa Night in Paradise berbeda dari film-film Sutradara Park sebelumnya. Menurut dia, Night in Paradise memiliki struktur film kriminal ala Korea, tapi ada Jae-yeon, yang merupakan karakter baru yang jarang terlihat di film kriminal ala Korea, dan membawa suasana segar.
“Ini juga alasan saya ingin bekerja dengan sutradara Park,” ujar dia.
Meskipun Eom seorang introvert dalam kehidupan nyata, aktor tersebut mengatakan tidak sulit untuk menampilkan karakter karismatik yang merupakan anggota kunci dari kelompok kejahatan terorganisir. “Saat saya syuting, saya menampilkan kepribadian yang berbeda dengan bebas. Tempat syuting bagi saya seperti taman bermain, jadi saya merasa bebas untuk mengeksposnya,” kata dia.
Eom juga menambah berat badan 9 kilogram agar terlihat lebih seperti gangster pada umumnya. “Saya mengerjakannya selama dua bulan,”ujar dia.