Menkominfo Luncurkan Kurikulum dan Modul Literasi Digital

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin

Menteri Kominfo Johnny G. Plate (tengah) saat meluncurkan Empat Pilar Kurikulum dan Modul Literasi Digital di Grand City Surabaya, Jumat (16/4).
Menteri Kominfo Johnny G. Plate (tengah) saat meluncurkan Empat Pilar Kurikulum dan Modul Literasi Digital di Grand City Surabaya, Jumat (16/4). | Foto: Republika/Dadang Kurnia

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan Empat Pilar Kurikulum dan Modul Literasi Digital di Grand City Surabaya, Jumat (16/4). Menteri Kominfo Johnny G. Plate menargetkan 12,4 juta masyarakat Indonesia makin cakap digital pada 2021. Menurutnya, hal itu penting sebagai upaya mengimbangi pembangunan infrastruktur digital guna mempercepat transformasi digital di Indonesia.

Johnny mengatakan, pandemi Covid-19 membawa dampak besar terhadap kehidupan yang mendorong setiap orang beraktivitas, berinteraksi, dan bermigrasi ke ruang digital. Maka dari itu, Presiden Joko Widodo memberi arahan terkait akselerasi transformasi digital nasional.

Menindaklanjuti arahan tersebut, Johnny mengharapkan komponen bangsa dapat memperkuat kolaborasi untuk terus mendorong digitalisasi nasional. Terutama di empat sektor prioritas, yaitu infrastruktur digital, masyarakat digital, ekonomi digital, dan pemerintahan digital. 

“Keempat sektor prioritas tersebut adalah kunci dalam mendorong kapabilitas, produktivitas, dan peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia di era transformasi digital ini,” ujar Johnny. 

Berkaitan dengan infrastruktur digital, Kementerian Kominfo bersama dengan ekosistem terkait tengah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur telekomunikasi. Harapannya, infrastruktur tersebut dapat menjangkau daerah-daerah yang belum memiliki akses internet memadai di seluruh penjuru Nusantara. 

“Namun demikian perlu diingat bahwa pembangunan infrastruktur telekomunikasi wajib dibarengi dengan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan memanfaatkan layanan internet tersebut,” kata dia.

Menurut Johnny, tanpa kesiapan SDM, ruang digital justru berpotensi digunakan untuk tujuan penyebaran konten negatif. Seperti penipuan daring, perjudian, prostitusi online, disinformasi atau hoaks, pencurian data pribadi, perudungan siber (cyberbullying), ujaran kebencian (hate speech), penyebaran paham radikalisme atau terorisme di ruang digital, dan sebagainya. 

Johnny menegaskan, pada 2021 pihaknya bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi bakal meningkatkan kampanye literasi digital agar bisa menjangkau 12,4 juta masyarakat. Program ini dikerjakan secara kolaboratif bersama dengan 34 pemerintah provinsi, 514 pemerintah kabupaten/ kota, bersama dengan Project Implementation Unit (PIU) di Kementerian Kominfo.

Target yang ditetapkan akan diimplementasikan melalui lebih dari 20 ribu kegiatan di tahun ini. “Artinya, jika kita memulai program pada bulan April ini, maka akan diselenggarakan sekitar 75-100 kegiatan per hari secara serempak di berbagai pelosok negeri sampai akhir tahun nanti,” kata Johnny.

Terkait


Khofifah: Modul Literasi Digital Beri Manfaat bagi Indonesia

Kadin Indonesia dan Facebook Tingkatkan Literasi Digital UKM

UNICEF: Hoaks Dikhawatirkan Gagalkan Vaksinasi Covid-19

Menkominfo Minta Revitalisasi Monumen Pers Nasional di Solo

Kartu Prakerja Dorong Banyak Wirausahawan Berkompeten

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark