REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi meminta warga mewaspadai dampak cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini. Langkah ini dilakukan untuk mencegah terjadinya korban jiwa maupun kerugian materiil akibat bencana.
Sebelumnya, sebanyak enam titik di Kota Sukabumi dilanda bencana pada Kamis (15/4) siang. Dampaknya kejadian tersebut menyebabkan kerusakan pada dua ruang kelas sekolah SMK dan beberapa rumah warga.
"Cuaca ekstrem diperkirakan terjadi pada April hingga Juni, warga harus meningkatkan kewaspadaan," ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi Jumat (16/4). Terjadinya cuaca ekstrem ini ditandai dengan perubahan cuaca yang awalnya panas terik namun beberapa saat kemudian turun hujan deras disertai angin kencang.
Menurut Fahmi, warga dan aparat di wilayah diminta waspada dan siaga menghadapi perubahan cuaca yang berpotensi menyebabkan bencana. Sehingga ketika terjadi bencana dapat dengan cepat melakukan penanganan di lokasi bencana.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menyebutkan, bencana pada Kamis lalui terjadi ketika hujan deras disertai angin kencang melanda Kota Sukabumi pada Kamis siang sekitar pukul 12.00 WIB. "Hingga pukul 18.05 WIB, tercatat ada enam titik yang dilanda bencana," ujar Kasie Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami.
Bencana pertama yakni Pohon tumbang di Jalan Selabintana Cimangga RT 04 RW 07. Akibatnya lalu lintas terganggu karena pohon Terembesi berdiameter 20-30 centimeter dengan tinggi pohon 6 meter sempat menutup jalan.
Titik kedua yakni rumah panggung nyaris roboh dan kabel listriknya nyaris roboh milik di RT 04 RW 01 Perampatan Cigodeg, Kecamatan Citamiang. Kejadian ketiga longsor terjadi di Babakan Jampang RT 03 RW 11 Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole.
Akibatnya kanopi samping rumah warga yang terbuat dari baja ringan ambruk, dengan luas yang 5erdampak 6x12 meter. Ke empat longsoran terjadi di Jalan Kabandugan RT 03 RW 06 Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole mengakibatkan atap rumah rusak.
Berikutnya kata Zulkarnain, titik kelima longsoran akibat hujan deras dan angin sehingga menyebabkan jebolnya tanggul irigasi di RT 04 RW 05 Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunungpuyuh pada pukul 13.30 WIB.
Dampaknya aliran air untuk keperluan warga terhambat. Terakhir ke enam, bencana pohon tumbang terjadi Jalan Kabandungan tepatnya di SMKN 3 Sukabumi Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole.
Di mana pohon pinus yang tumbang ini menimpa ruangan 2 kelas. Tinggi pohon 15 meter, diameter 40 centimeter, dan luas berdampak 12 x 2 meter.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Imran Whardhani mengatakan, petugas BPBD dan aparat wilayah telah dikerahkan ke lokasi bencana untuk melakukan penanganan. '' Kami juga meminta warga waspada ketika terjadi hujan disertai angin kencang yang berpotensi menyebabkan bencana,'' imbuh dia.