REPUBLIKA.CO.ID MALANG -- Ada sejumlah kegiatan yang bisa dilakukan dalam Program Pengabdian Masyarakat. Seperti halnya mahasiswa UMM pada PMM kelompok 70 gelombang 13 dalam mengembangkan proyek wisata Gunung Budeg di Desa Tanggung, Kecamatan Campur Darat, Kabupaten Tulungagung Jawa Timur.
Ada pun tim tersebut terdiri atas Galuh Kusuma Wardhani, Dheayu Risma Setiawan, Laysha Nurraihan Purwanto, Kelvin Yoanda Nurfajri dan Putra Eka Rizky. Mereka melangsungkan kegiatan PMM selama satu bulan, yakni Maret lalu.
Perwakilan Kelompok PMM, Galuh Kusuma menjelaskan, tim sebelumnya melihat adanya potensi yang bisa dikembangkan dari desa yang mereka tempati. Lokasi desa yang berseberangan dengan Gunung Budeg menjadi keuntungan tersendiri.
Galuh tak menampik rancangan desa wisata yang diajukan baru akan digarap awal 2022. Meski demikian, tim sudah menyiapkan beberapa langkah yang diambil. Salah satunya melalui kerja sama dengan pihak desa dalam membangun tempat parkir dan fasilitas umum.“Dan kami juga sudah mulai membangun beberapa hal untuk menunjang perkembangan rencana ini,” jelas Galuh dalam pernyataan resmi yang diterima //Republika//, Sabtu (17/4).
Menurut Galuh, desain wisata yang mereka ajukan disambut baik oleh perangkat desa dan masyarakat. Sesekali ada pula segelintir revisi yang diberikan oleh warga sekitar hingga akhirnya rampung dan matang. Meski rancangannya masih pada tahap desain, mereka akan terus memantau pembangunan desa wisata yang telah dicanangkan.
Selain mengembangkan desain desa wisata, tim juga berusaha menebar manfaat selama sebulan di desa tersebut. Beberapa di antaranya seperti pembangunan taman dan penanaman bibit buah. "Kami menanam banyak jenis bibit buah manga dan kelengkeng,” kata mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UMM ini.
Galuh berharap rangkaian kegiatan PMM yang mereka langsungkan dapat bermanfaat bagi masyarakat Desa Tanggung. Ia bersama anggota tim juga akan terus memantau perkembangan pembangunan Desa Wisata Gunung Budeg yang sudah digagas.
Di samping itu, Galuh juga berharap gagasan desa wisata ini bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar. Hal yang pasti, tim merasa bersyukur dapat membantu dalam pengambangan desa. "Semoga desa ini bisa terus berkembang dan menjadi ikon wisata baru Kabupaten Tulunggagung” ucapnya.