Sabtu 17 Apr 2021 15:27 WIB

Biden: Pengayaan Uranium 60 Persen Iran tak Membantu

Para ilmuwan disebut telah melakukan pengayaan uranium hingga 60 persen.

Red: Teguh Firmansyah
 Foto satelit dari Planet Labs Inc. menunjukkan fasilitas nuklir Natanz Iran pada hari Rabu, 14 April 2021.
Foto: ap/Planet Labs Inc.
Foto satelit dari Planet Labs Inc. menunjukkan fasilitas nuklir Natanz Iran pada hari Rabu, 14 April 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Joe Biden pada Jumat (16/4) mengatakan pengayaan uranium Iran hingga 60 persen tidak membantu dalam perdamaian. Namun dia senang Teheran masih berbicara tidak langsung dengan Washington untuk melanjutkan kepatuhan pada kesepakatan nuklir Iran 2015.

Iran pada Jumat mengatakan telah mulai memperkaya uranium hingga 60 persen, level tertinggi yang pernah ada dan selangkah lebih dekat ke 90 persen yaitu tingkat senjata, di pabrik Natanz, tempat ledakan terjadi awal pekan ini. Teheran menyalahkan Israel atas ledakan itu.

Baca Juga

"Kami tidak mendukung dan sama sekali tidak membantu bahwa Iran mengatakan akan meningkatkan pengayaan menjadi 60 persen," kata Biden kepada wartawan di Washington selama konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga.

"Kami, bagaimanapun, tetap senang bahwa Iran terus setuju untuk terlibat dalam diskusi - diskusi tidak langsung - dengan kami dan dengan mitra kami tentang bagaimana kami bergerak maju dan apa yang diperlukan untuk memungkinkan kami kembali ke (kesepakatan nuklir). .. tanpa kami membuat konsesi yang kami tidak ingin buat," tambah Biden.