Sabtu 17 Apr 2021 16:20 WIB

Peneliti Inggris Sarankan Vaksinasi Wanita Hamil

Wanita dapat divaksinasi kapan saja selama kehamilan mereka.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Indira Rezkisari
Wanita hamil di Inggris disarankan divaksinasi Covid-19.
Foto: flickr
Wanita hamil di Inggris disarankan divaksinasi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kelompok Penasihat vaksin Inggris menyatakan wanita hamil harus ditawari suntikan Covid. Vaksin Pfizer dan Moderna lebih disukai karena data dari Amerika pada 90.000 wanita hamil tidak mengungkapkan masalah keamanan apa pun.

Hingga saat ini, hanya wanita dengan kondisi kesehatan yang mendasari atau mereka yang berisiko tinggi terpapar virus yang memenuhi syarat vaksin. Pergeseran saran membuat Inggris sejajar dengan negara lain.

Baca Juga

Komite Bersama Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI) sekarang menyarankan semua wanita hamil harus ditawari vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna jika tersedia, pada waktu yang sama dengan penduduk lainnya. Mereka didorong untuk mendiskusikan risiko dan manfaat vaksin dengan dokter mereka sebelum membuat janji temu.

"Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa vaksin lain tidak aman untuk wanita hamil. Tetapi diperlukan lebih banyak penelitian," tulis JCVI dalam keterangan resmi dilansir dari BBC pada Sabtu (17/4).

Saat ini, ada kekurangan data tentang vaksin AstraZeneca bagi wanita hamil karena mereka tidak diikutsertakan dalam uji coba. Tetapi JCVI mengatakan lebih banyak bukti mungkin akan datang dalam waktu dekat.

JCVI mengatakan sebagai tindakan pencegahan, orang dewasa di bawah 30 tahun harus ditawari alternatif dari suntikan AstraZeneca karena bukti yang mungkin menghubungkannya dengan pembekuan darah sangat langka pada orang dewasa.

"Kami mendorong wanita hamil untuk mendiskusikan risiko dan manfaat dengan dokter mereka, mereka yang berisiko tinggi mengalami hasil yang parah dari Covid-19 didorong untuk segera menerima tawaran vaksinasi bila ditawarkan," kata ketua Covid-19 untuk JCVI, Profesor Wei Shen Lim.

Lim menyebut wanita dapat divaksinasi kapan saja selama kehamilan mereka. Meskipun mereka mungkin lebih suka menunggu sampai setelah trimester pertama atau pemindaian pertama.  

Lim mendapati wanita hamil tidak berisiko lebih besar tertular virus, tapi mereka lebih mungkin mengalami komplikasi dari Covid-19. Data menunjukkan satu dari lima wanita hamil yang menjadi tidak sehat dengan Covid perlu melahirkan bayinya lebih awal.

"Karena program vaksinasi Inggris sekarang mengundang orang-orang berusia 40-an, kejelasan untuk wanita hamil tentang vaksin tentu diperlukan," ucap Lim

Lebih dari 32 juta orang di Inggris telah menerima dosis pertama vaksin Covid. Wanita yang merencanakan kehamilan atau menyusui dapat divaksinasi dengan vaksin apa pun, tergantung pada usia dan kelompok risiko klinis menurut JCVI. JCVI akan memantau dengan cermat vaksinasi Covid-19 pada ibu hamil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement