REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sultan Baabullah Ternate meminta seluruh masyarakat, terutama pengguna jasa transportasi laut, untuk mewaspadai tingginya gelombang laut yang mencapai 4 hingga 6 meter di Perairan Halmahera Bagian Utara. Cuaca buruk disertai gelombang tinggi melanda daerah ini dalam beberapa hari terakhir
"Kami meminta sejumlah aktivitas pelayaran dari dan ke berbagai wilayah di Malut untuk mewaspadai tingginya gelombang laut yang mencapai hingga 6 meter," kata prakirawancuaca BMKG Sultan Baabullah TernateJustia Prislly D di Ternate, Sabtu (17/4).
Akibat cuaca buruk disertai gelombang tinggi yang melanda daerah itu dalam beberapa hari terakhir, aktivitas pelayaran, terutama pengguna kapal berukuran kecil, belum bisa berlayar. Selain itu, Justia juga mengingatkan, bahwa dalam dua hari ke depan berpotensi terjadi hujan lebat disertai angin kencang di wilayah Jailolo, Sidangoli, Ternate, Tidore, Galela, Tobelo dan Morotai dan untuk seluruh wilayah Malut dengan suhu udara : 23 derajat Celcius - 32 derajat Celcius, kelembaban udara : 65 - 100 persen, angin : barat daya - utara, 05 - 40 km/jam dan peringatan dini waspada potensi angin permukaan hingga 50 km/jam.
Dikatakannya, kondisi cuaca ekstrem juga berpotensi terjadi di wilayah Jailolo, Halmahera Barat, Ternate, Tidore, Kao, Maba, Weda, Bacan, Pulau Kasiruta dan sekitarnya.
Sebelumnya, Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ternate Miraza AP menyatakan, adanya penundaan aktivitas pelayaran antarpulau dari Ternate ke berbagai daerah lainnya, karena cuaca buruk."Berdasarkan rekomendasi BMKG setempat, cuaca ekstrim disertai angin kencang dan gelombang tinggi sangat membahayakan keselamatan, terutama pengguna kapal berukuran kecil, karena gelombang laut mencapai 4 hingga 6 meter," katanya.
Sehingga, untuk aktivitas pelayaran dari Ternate ke berbagai daerah, seperti Pulau Batang Dua belum diizinkan untuk berlayar. Oleh karena itu, untuk kapal perintis, kapal fery milik ASDP maupun kapal rakyat tujuan Ternate-Batang Dua maupun Kota Bitung belum diizinkan beroperasi dalam untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan laut akibat gelombang tinggi.
Sementara itu, sejumlah calon penumpang speedboat tujuan Ternate-Makian, Kabupaten Halmahera Selatan, terpaksa menunda keberangkatannya, menyusul tingginya gelombang laut di sekitar perairan tersebut.