Sabtu 17 Apr 2021 17:50 WIB

Erick Tantang Milenial Ciptakan Lapangan Kerja Baru

Erick menilai generasi muda sudah harus jadi fondasi kewirausahaan Indonesia.

Menteri BUMN Erick Thohir
Foto: Tangkapan layar
Menteri BUMN Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir menantang generasi milenial untuk meningkatkan kewirausahaan di Indonesia. Generasi milenial diajak turut membantu menciptakan lapangan kerja baru dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi Tanah Air.

"Saya ingin menggelitik adik-adik yang ada, ingin saya tantang, kita ini tidak mungkin membangun job creation hanya bergantung pada pemerintah saja. Dengan segala kerendahan hati, entrepreneurship kita itu masih di bawah negara-negara tetangga, saya sangat berharap entrepreneurship di Indonesia harus ditingkatkan," kata Erick Thohir dalam acara Milenial Fest 2021 yang dipantau secara daring di Jakarta, Sabtu (17/4).

Baca Juga

Erick memaparkan tingkat kewirausahaan Indonesia paling rendah dibandingkan negara-negara regional dengan ada di angka 3,47 persen. Sementara negara tetangga seperti Thailand tingkat kewirausahaannya 4,26 persen, Malaysia 4,74 persen, dan Singapura 8,76 persen. Rata-rata negara maju memiliki tingkat kewirausahaan 14 persen.

Menurut dia, generasi muda Indonesia saat ini sudah menjadi fondasi dalam bidang kewirausahaan. Indonesia saat ini sudah menjadi negara kelima terbesar di dunia dalam pertumbuhan perusahaan rintisan atau startup yaitu sebanyak 2.219, berada di atas Jerman, Australia, dan Prancis.

Erick mengatakan pemerintah berupaya untuk menyediakan infrastruktur, pembiayaan, hingga akses pasar bagi para wirausahawan untuk bisa mengembangkan bisnisnya, terutama yang berkaitan dengan ekonomi digital. Dari infrastruktur, Kementerian BUMN berusaha menyediakan data center dan komputasi awan (cloud computing) serta jaringan fiber optik untuk mendukung ekosistem ekonomi digital melalui perusahaan BUMN PT Telkom.

Sementara dari sisi pembiayaan, Kementerian BUMN memberikan akses pendanaan khusus untuk startup dan juga pendanaan usaha dengan bunga terjangkau melalui himpunan bank negara, atau pendanaan syariah sebagai alternatif pembiayaan sesuai prinsip keislaman. Untuk akses pasar, Kementerian BUMN juga memanfaatkan aset negara seperti PaDi UMKM sebagai platform digital untuk mempertemukan UMKM dan BUMN, transformasi Sarinah dalam membentuk ekosistem produk lokal, dan juga Rumah BUMN dalam pendampingan usaha UKM guna meningkatkan kompetensi serta akses pemasaran dan pemodalan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement