Pekerja mencetak kertas menggunakan mesin cetak huruf braile merk Thomson tahun 1952 untuk saat produksi Al Quran Braile di Percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (17/4/2021). Pada Bulan Ramadan tahun ini, percetakan tersebut memproduksi 150 set Al Quran Braile yang kemudian akan di distribusikan ke berbagai majelis taklim serta lembaga keagamaan di seluruh Indonesia. (FOTO : Antara/Raisan Al Farisi)
Pekerja menyusun Al Quran Braile yang telah dicetak di Percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (17/4/2021). Pada Bulan Ramadan tahun ini, percetakan tersebut memproduksi 150 set Al Quran Braile yang kemudian akan di distribusikan ke berbagai majelis taklim serta lembaga keagamaan di seluruh Indonesia. (FOTO : Antara/Raisan Al Farisi)
Pekerja menyelesaikan produksi Al Quran Braile di Percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (17/4/2021). Pada Bulan Ramadan tahun ini, percetakan tersebut memproduksi 150 set Al Quran Braile yang kemudian akan di distribusikan ke berbagai majelis taklim serta lembaga keagamaan di seluruh Indonesia. (FOTO : Antara/Raisan Al Farisi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pekerja mencetak kertas menggunakan mesin cetak huruf braile merk Thomson tahun 1952 untuk saat produksi Al Quran Braile di Percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (17/4). Pada Bulan Ramadan tahun ini, percetakan tersebut memproduksi 150 set Al Quran Braile yang kemudian akan di distribusikan ke berbagai majelis taklim serta lembaga keagamaan di seluruh Indonesia.
sumber : Antara Foto
Advertisement