Mengenang Bunyi Meriam Ikon Ramadhan di Puncak Al-Madafaa

Rep: Imas Damayanti/ Red: Joko Sadewo

Ahad 18 Apr 2021 03:27 WIB

 Kota Makkah (foto ilustrasi) Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri Kota Makkah (foto ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH – Sudah enam tahun sejak meriam yang berdiri di puncak Gunung Abu Al-Madafaa, utara Makkah, ditembakkan untuk menandai bulan suci Ramadhan, kini tak lagi dibunyikan. Padahal di tahun-tahun sebelum enam tahun lalu, gema meriam tersebut tersimpan erat dalam ingatan banyak warga Makkah.

Dulu, bunyi meriam tersebut dijadikan sarana untuk mengingatkan waktu puasa, sekaligus pengingat datangnya awal hingga akhir Ramadhan. Dilansir di Arab News, Sabtu (17/4), selama bertahun-tahun lamanya, warga yang tinggal di dekat gunung akan mendaki ke puncaknya untuk melihat meriam yang ditembakkan begitu Ramadan diumumkan.

Baca Juga

 

Sedangkan sepanjang bulan suci Ramadhan, tembakan akan dilakukan untuk menandai dimulainya buka puasa, sahur, dan dimulainya puasa. Dalam sebuah wawancara dengan Arab News ketika meriam masih aktif, Juru Bicara Kepolisian Makkah yang bertanggung jawab untuk menjaga, memelihara dan menembakkan meriam, Mayor Abdul Mohsin Al-Maimani, mencatat betapa populernya meriam itu di kalangan masyarakat.