REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar soal perombakan kabinet atau reshuffle semakin santer. Wacana reshuffle pun menguat setelah pemerintah bersama parlemen sepakat untuk melebur Kementerian Riset dan Teknologi ke dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pemerintah juga akan membentuk satu kementerian baru, yakni Kementerian Investasi.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian menyebutkan, keputusan untuk merombak kabinet sepenuhnya wewenang Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mengenai apakah reshuffle mendatang hanya berkaitan dengan kementerian baru atau ada menteri lain yang dicopot, Donny juga enggan berkomentar banyak. Menurutnya, Jokowi punya bahan evaluasi yang cukup kuat terhadap seluruh anak buahnya.
"Evaluasi beliau seperti apa, yang jelas apapun yang beliau putuskan pasti berdasarkan evaluasi terkait kinerja menteri-menteri semasa pandemi. Karena presiden berulang kali mengatakan bahwa kita tidak bisa bekerja biasa biasa saja tapi harus ekstra keras di masa pandemi," kata Donny, Sabtu (17/4) sore.
Donny pun meminta publik untuk menunggu keputusan presiden ini. Terkait waktu pengumuman perombakan kabinet, Donny juga mengaku tak tahu-menahu.
"Waktunya tidak tahu. Spekulasi beredar, inisial beredar tapi kita nggak bisa komentar karena ini sepenuhnya ada di tangan presiden," kata Donny.
Sebagai informasi, sebelumnya Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin sempat membocorkan informasi bahwa reshuffle akan dilakukan pekan ini. Namun kabar yang lebih kuat beredar di internal istana menyebutkan bahwa perombakan kabinet belum akan dilakukan setidaknya sampai pekan depan. Belum ada konfirmasi lebih lanjut mengenai hal ini.