REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pep Guardiola membela diri soal keputusannya membuat delapan perubahan di timnya saat Manchester City kalah dari Chelsea di semifinal Piala FA, Sabtu (17/4). Kekalahan tersebut membuat City kehilangan harapan quadruple musim ini.
Hanya Ruben Dias, Rodri, dan Kevin de Bruyne yang tetap dimainkan dari pertandingan melawan Borussia Dortmund di Liga Champions. Selebihnya, Guardiola merombak susunan pemain pada laga di Stadion Wembley.
Perubahan itu dinilai membuat City kehilangan karakter sehingga kalah 0-1 dari the Blues lewat gol Hakim Ziyech. Bahkan keputusan itu dianggap sikap Guardiola yang meremehkan Piala FA. Namun Guardiola menampik anggapan tersebut.
Ia menegaskan, keputusan itu diambil karena minimnya jeda pertandingan dengan Dortmund dan Chelsea yang hanya dua setengah hari. Apalagi City harus menjalani laga tandang kontra Dortmund. Guardiola mengungkapkan, para pemainnya harus menaiki kereta selama empat jam. Selain itu, ia menilai semua pemain di skuadnya juga layak dimainkan.
''Jangan bilang kami tidak peduli (Piala FA). Saat tim tiba di tahap terakhir semua kompetisi, saat tim ini, memenangkan empat final beruntun di Piala Carabao, Anda tidak mengatakan itu. Hanya bilang ketika kami kalah dalam pertandingan,'' kata Guardiola, dikutip dari Sky Sports, Ahad (18/4).
Guardiola merasa, saat timnya kalah, keputusan yang dibuat selalu dianggap buruk. Karena itu, pelatih asal Spanyol tersebut menilai pertanyaan soal meremehkan Piala FA adalah sesuatu yang buruk.
Ia menyatakan timnya tidak akan mencapai final Piala Carabao, semifinal Piala FA, dan semifinal Liga Champions, jika tidak menaruh perhatian penuh pada semua ajang itu.