FGS Ditarget Masuk Kalender Wisata Kemenpar
Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Warga membawa lodong atau wadah air yang terbuat dari bambu di Festival Gunung Slamet 2017 di Desa Serang, Karangreja, Purbalingga, Jateng, Kamis (21/9). | Foto: Antara/Idhad Zakaria
REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Pemerintah Kabupaten Purbalingga menargetkan pagelaran wisata di Purbalingga, Jawa Tengah, bisa masuk kalender wisata Kementerian Pariwisata. Salah satu even wisata yang digadang-gadang bisa masuk program Wonderfull Indonesia ini adalah event Festival Gunung Slamet (FGS).
''Dari segi atraksi, kegiatan wisata yang digelar dalam FGS sebenarnya sudah menarik. Hanya perlu dikemas lebih menarik lagi, sehingga masuk kalender wisata,'' jelas Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, Sabtu (18/4).
Terlebih, kata bupati, di lokasi sekitar penyelenggaraan FGS, juga digelar berbagai even lain yang menarik, seperti Golaga Jazz Festival dan Batik in The Cave yang digelar di objek wisata Goa Lawa. ''Kalau ini bisa disatukan, tentu akan menjadi event tahunan yang sangat menarik bagi wisatawan,'' katanya.
Terkait harapan ini, ia menyatakan akan memperkuat kolaborasi dan sinergitas dengan berbagai pihak untuk memajukan sektor pariwisata. ''Kolaborasi dan sinergitas sangat diperlukan untuk memajukan sektor pariwisata,'' jelasnya.
Kolaborasi ini, tidak hanya dilakukan dengan pemerintah provinsi maupun pusat. Melainkan juga dengan pemerintah kabupaten yang wilayahnya berdekatan. ''Kunci penting pembangunan pariwisata adalah kolaborasi. Tidak hanya dengan pemerintah pusat dan provinsi, tapi juga dengan pemerintah kabupaten tetangga,'' ujar dia.
Bupati menilai pembangunan sektor pariwisata sangat perlu untuk didorong, karena multiplier effect yang ditimbulkan dari sektor wisata dapat dirasakan banyak sektor lainnya. Terutama bagi kalangan pelaku UMKM. ''Sektor wisata yang maju, juga akan memajukan sektor lainnya,'' katanya.