Boga UMY Siapkan Santap Sahur dan Berbuka Mahasiswa
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kampus UMY. | Foto: Wahyu Suryana.
REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- UM Boga Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengambil peran penting pada Ramadhan 1442 Hijriah kali ini. Unit ini yang menyiapkan makanan sahur dan berbuka bagi ribuan mahasiswa, sekaligus menyukseskan UMY Mengabdi.
"Kami senang dan bersyukur kembali dipercaya menyiapkan makanan berbuka dan sahur untuk mahasiswa tahun ini," kata Koordinator UM Boga UMY, Veri Widodo, Sabtu (17/4).
Pada hari pertama puasa, UMY membagikan 1.000 paket berbuka dan 500 paket sahur untuk mahasiswa. Ternyata, animo mahasiswa begitu tinggi dan banyak mahasiswa yang datang ke kampus, sehingga beberapa dari mereka ada yang tidak kebagian.
Melihat kondisi itu, UMY menambah jumlah makanan berbuka jadi 1.500 dan 1.000 untuk sahur hari kedua, dan 2.500 menu berbuka tanpa sahur pada hari ketiga. Semua mereka kelola sendiri yang tentu saja membutuhkan tidak sedikit tenaga.
Mereka memiliki 70 orang yang dilibatkan untuk melakukan proses memasak dan lain-lain. Dari 70 orang tersebut dibagi ke dalam beberapa tim yang terdiri dari tim dapur, tim yang mempersiapkan dus makanan dan tim pengemasan.
"Jadi, dus yang dijadikan tempat makanan sudah disiapkan sehari sebelumnya, mengingat jumlahnya sangat banyak. Semua bertanggung jawab kepada pekerjaan masing-masing, dan sejauh ini berjalan lancar," ujar Veri.
Kemudian, untuk menu lauk makanan, UM Boga UMY memiliki konsep dalam sepekan berbeda jenis. Tidak main-main, untuk menyiapkan menu berbuka per hari mereka menghabiskan tiga kuintal beras, 300 kilogram ayam, 200 kilogram ikan gurame.
Terus dilakukan pula evaluasi, dan menerima masukan agar mempermudah mereka sendiri dalam berbelanja bahan. UM Boga UMY turut terapkan protokol kesehatan dari menyiapkan bahan, memasak dan mengemas sebelum didistribusi ke mahasiswa.
Mereka mewajibkan semua orang yang terlibat di UM Boga UMY senantiasa memakai masker, sarung tangan plastik bagi yang menyentuh makanan secara langsung, dan pembatasan jumlah orang dalam satu tempat. Serta, membentuk tim satgas covid. "Tugasnya mengingatkan pegawai yang tidak menggunakan masker," kata Veri.