Sleman Dorong Ponpes Aktif Memajukan Mutu Pendidikan
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Bupati perempuan pertama Sleman Kustini Sri Purnomo. | Foto: Instagram/@kustinisripurnomo
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kabupaten Sleman, DIY, merupakan Kota Pendidikan karena memiliki begitu banyak lembaga pendidikan ternama Indonesia. Selain perguruan tinggi, pondok-pondok pesantren merupakan nilai lebih yang dimiliki Sleman.
Bupati Sleman, Kustini Purnomo menilai, pondok pesantren memiliki potensi yang besar untuk memajukan mutu pendidikan di Kabupaten Sleman. Karenanya, ia mendorong kerja sama segi pendidikan dengan ponpes-ponpes di Kabupaten Sleman.
Ia turut melihat, pondok pesantren memiliki potensi sangat besar untuk peran-peran strategis terkait persatuan dan kesatuan. Terutama, dalam rangka mengembangkan pemikiran yang toleran dan siap menerima perbedaan.
"Pemkab Sleman siap mendukung serta berkolaborasi dengan pesantren melalui program program pemerintah," kata Kustini, dalam dialog bersama santri Pondok Pesantren Al Ikhlas di Pendopo Parasamya Kantor Setda Sleman.
Pada kesempatan itu, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Sleman, Sa'ban Nuroni, turut mendorong dijalinnya berbagai kerja sama dengan pondok pesantren. Termasuk, santri-santri yang merupakan modal emas generasi penerus bangsa.
Namun, dalam rangka mewujudkan peningkatan mutu pendidikan formal berbasis pondok pesantren, Sa'ban mengingatkan, santri diharuskan memiliki modal 4K yang harus dikembangkan. Ada karakter, kompetensi, komunikasi dan kolaborasi.
"Dengan bermodal 4K ini santri akan siap untuk menghadapi berbagai tantangan yang akan datang," ujar Sa'ban.