REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengecam Pemerintah Rusia atas sikap terhadap Alexei Navalny, seorang politisi oposisi sekaligus kritikus di negara itu. Ia menyebut tindakan yang dilakukan Moskow terhadap Navalny sangat tidak adil.
“Ini benar-benar tidak adil dan tidak pantas,” ujar Biden dalam sebuah pernyataan, dilansir Al Arabiya, Ahad (18/4).
Navalny melakukan mogok makan sebagai bentuk protes terhadap Pemerintah Rusia, menuntut agar dirinya mendapatkan perawatan medis yang tepat atas kondisi fisik yang dialaminya di penjara. Ia tengah menjalani hukuman sejak Februari atas tuduhan penggelapan.
Dokter pribadi Navalny, Anastasia Vasilyeva dan tiga dokter lainnya termasuk ahli jantung Yaroslav Ashikhmin telah meminta petugas penjara untuk segera memberi mereka akses. Mereka mengatakan bahwa kondisi pasien bisa sangat berbahaya, bahkan berpotensi membuat pria berusia 44 tahun itu terkena serangan jantung.
“Pasien kami bisa meninggal kapan saja,” kata Ashikhmin melalui jejaring sosial Facebook pada Sabtu (17/4).
Ashikhmin menunjukkan bahwa Navalny memiliki tingkat potasium yang tinggi dan mengatakan bahwa pasien harus dipindahkan ke perawatan intensif segera. Ia mengatakan kondisi itu membuat aritmia yang fatal bisa berkembang setiap saat.